Di Pesawat
Alika membuka laptopnya, mempersiapkan dokumen-dokumen untuk liputan yang harus ia siapkan
Selain itu, ia juga tidak lupa memberi tugas harian kepada para mahasiswa nya selama Alika melakukan pekerjaannya di Papua
Tak lupa, sekilas Alika melihat notifikasi yang ada di handphone
dan tetap saja
tidak ada notifikasi
(Ngapain juga gue liat notif melulu, gamungkin banget dia tiba-tiba nelfon lo, Alika!), ujarnya dalam hati mengingat Calvin
Alika melihat kearah jendela yang ada disampingnya,
"Gue gaboleh kaya gini, Papua udah jadi tujuan gue selama ini... Gue kudu fokus" ujar Alika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri
Flashback
Saat Alika memakan makan yang diberikan Calvin, handphone Alika berdering
Alika mengambil benda pipih itu dengan tangan kirinya,
Reza
"Halo Al, maaf banget nih ganggu. Lo lagi di kampus ya sekarang?"
"Iya nih, Di. Kenapa kenapa?" ujar Alika sambil berusaha segera menelan makanan yang ada di mulutnya
"Gini, gue ada kabar bagus buat lo! Gue mau lo sama Dio ambil liputan ke Papua karena kabarnya ada berita prajurit TNI gugur pas penjagaan disana"
"Dan parahnya, hal itu ngebuat stigma tentang papua itu buruk, Al... Mungkin kalo lo bisa memberikan sisi lain dari berita utama itu, lo bisa mencapai mimpi lo selama ini" Jelas Reza
Reza begitu tertarik membagi berita ini dengan Alika, karena sedari dulu saat di universitas Alika selalu bermimpi menjadi jurnalis sukses. Tak lagi ragu dengan kemampuan Alika yang mumpuni. Tentu topik ini, akan membuat nama Alika lebih dikenal dan hal itu juga pasti akan menjadi kebanggan untuk Reza
(kapanpun kamu bahagia, aku bahagia, Al) batin Reza sambil tersenyum dalam, disisi lain telfon
Mata Alika berbinar mendengar kabar dari Reza,
"Wah, bagus banget deh, Za. Seneng banget gue dengernya, oh iya btw kira-kira kapan gue harus berangkat? ""Nah, ini nih, Al. Maaf juga ya kalo agak mendadak keliatannya jam 6 nanti lo harusnya udah flight kesana"
"Okedeh, Za. Gapapa kok, masih ada waktu buat siap-siap"
"Sekali lagi thanks ya, Bapak Reza yang ganteng dan baik hati. Infonya berguna banget, emang ga salah best partner gue dari dulu hahaha" ujar Alika terkekeh
"Beresss apasih yang engga buat lo, Al" canda Reza
Flashback ends
Setelah Alika, mengecek semua dokumen dan mengirimkan semua tugas. Alika memejamkan mata
tubuhnya bersandar pada kursi empuk dibelakang
"It's just a beginning, Alika," ujarnya lirih.
Tak lama, handphone nya berdering menunjukkan pemberitaan berita live running news yang baru saja ditulis oleh rekan sejawatnya dikantor.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
DiversosCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...