Bab 27 [Senyum Favorit Alika]

834 20 0
                                    

Yasha membawa semua preman yang mencegat bosnya dan Alika tadi ke sebuah pabrik kosong di tanah milik keluarga Waymond yang letaknya tak jauh dari bagian barat hutan Kosarek.

Seorang preman, yang diyakini pemimpin dari para pembelot itu pun berusaha menendang Yasha yang sedang menyetir didepan. 

"LEPASKAN KAMI BODOH!" sentaknya menendang punggung Yasha. 

Bodyguard Calvin yang berada disebelahnya pun langsung menghajarnya habis-habisan di kuris belakang, "Diam sekarang atau mati!!!" marahnya sambil memukul hidung preman itu yang sudah patah.

"Saya tidak takut dengan orang-orang seperti kalian. Lihat saja, tuan saya pasti akan menyelamatkan saya. Dan hidup kalian akan dalam bahaya!!! HAHAHAHA!!!"

"Baguslah kalau dia datang sekarang. Kalau iya, malah akan saya sambut kedatangannya pakai ondel-ondel. Tapi, kan belum tentu kamu dijemput-, oops" ujar Yasha membuat para bodyguard nya juga tertawa.

"Dia pasti akan menjemput saya! Lihat saja, sekarang kau masih bisa tersenyum bodoh! Setelah dia datang kau bahkan tidak bisa membuka mulut murahanmu!"

"Ya, suka nggak suka ya terima aja, sekarang kan kamu nggak bisa ngapa-ngapain. Jadi, nggak usah protes dan banyak reques, saya dari lahir sudah begini,"

"Dasar lelaki bodoh! Menahan saya akan jadi bencana kamu dan bos mu itu! Saya pastikan besok kamu dan seluruh warga kosarek itu pasti tidak akan hidup sampai besok pagi! LEPASKAN!"

Yasha semakin geram, ia memeras setir mobil itu keras-keras, menahan amarahnya yang akan meledak kapanpun. 

"Oh iya? takut banget dong saya. Anyway,  memang siapa nama bos kalian? udah, sampe surup begini kok belum datang-datang. Apa masih ngopi? atau masih ngisi peluru?" jawab Yasha simpel membuat semua yang didalam mobil tertawa.

"CUIH! Sampe matipun tidak akan saya beri tau siapa tuan saya. Biar saja kalian kelimpungan mencari siapa dia, karena pada akhirnya kalian tetap tidak akan bisa menemukan dia. HAHAHAHA!" preman itu meludahi Yasha.

Suasana seketika menjadi hening. Wajah Yasha memerah, suasana mobil tiba-tiba menjadi dingin.

"Sando?"

"Iya, Bos?"

"Pegang dia erat-erat. Kalau dia tetap tidak mau diam, kita habisi langsung saja dia disini, lalu mayatnya kita buang kesungai" ujarnya ketus namun tegas pada kedua bodyguard dibelakangnya. 

"SIAP BOS!" Kedua bodyguard Calvin yang sedang duduk di kursi belakang itu pun semakin mengeratkan pegangan tangannya untuk menahan preman-preman yang hendak memberontak itu.

Yasha kali ini tidak bercanda dengan kata-katanya. Dia sudah marah. Preman itu pasti tidak akan selamat.

"BERHENTI PENGECUT! JIKA BERANI AYO BERTARUNG DAN HADAPI SAYA!!! KAMU PASTI AKAN MATI DITANGAN SAYA HAHAHAHA!!!" Teriaknya keras-keras. 

Yasha pun menghentikan mobilnya mendadak. Sementara, 2 mobil bodyguard yang mengawalnya juga ikut berhenti mendadak. Sampai salah satu dari mereka turun untuk bertanya apa yang terjadi. 

Yasha hanya diam. Ekspresi wajahnya seketika berubah seram. Dahi berkerut seakan menahan amarah, hingga membuat bodygard itu kicep seketika. Sudah lama Yasha tidak marah besar. Jika Yasha sudah seperti ini, tidak akan ada seorang pun yang akan hidup.

"Turun!!!" teriak Yasha membuka pintu mobil belakang. 

Bodyguard-bodyguard itu pun membawa keempat preman itu turun dari mobil dengan paksa. 

Yasha mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya. Ia membuka pisau itu dari sarungnya, dan mengarahkannya ke wajah preman itu satu-persatu. Langkahnya kemudian terhenti di hadapan pemimpin preman itu.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now