Pada pagi harinya, Alika langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Sementara, Calvin yang baru saja pulang selesai lari pagi sedikit terkejut melihat istrinya sudah berdandan begitu cantik.
"Mau kemana?" tanya Calvin membuat Alika seketika berdecak masam.
"Kamu lupa, kan sekarang aku kontrol kandungan ade bayi" ketus Alika sedikit merengut.
"Oh, iya saya lupa. Sebentar saya mandi dulu, kamu tunggu dibawah sebentar ya?" ujar Calvin yang langsung terbirit-birit menuju kamar mandi.
"Ishhh! Pasti lama... Aku berangkat sama Sando aja, Vin. Kesiangan nanti dokternya" ujar Alika sedikit berteriak.
Tak mendengar sahutan dari dalam kamar mandi, Alika berpikir Calvin sudah menyetujuinya. Alika pun turun ke bawah untuk memanggil Sando. Namun, saat di bawah sudah ada Mama Rina dan Daddy Waymond yang ada di meja makan.
"Kamu mau kemana, Nak. Ayo sarapan dulu" ajak Mama Rina menggandeng tangan menantunya untuk duduk di meja makan.
"Mau kontrol kandungan, Mah" jawab Alika sembari menyendok sayur kedalam piringnya.
"Sama Calvin?" tanya Mama Rina membuat Alika menghela nafas.
"Engga, Mah. Calvin lupa kalo Alika ada jadwal kontrol hari ini. Jadi keliatannya dia ngga bisa ikut nganter. Daripada Alika telat karena udah ada janji sama dokternya, lebih baik Alika berangkat sendiri aja sama Sando" jawab Alika mengungkapkan sedikit kekesalannya pada ibu mertuanya itu.
"Ck, anak itu memang pelupa sejak kecil. Kalo Mamah aja yang anterin kamu gimana, Nak? Mama khawatir kalau kamu sendirian" tawar Mama Rina membelai rambut Alika dengan penuh kasih.
"Ngga usah, Mah. Nanti ngerepotin Mamah" tolak Alika halus merasa tidak enak.
"Kalo sama Daddy gimana? Sekalian Daddy mau ngecek pembangunan cluster milik Daddy di dekat rumah sakit, searah juga kan?" tawar Papa Mertuanya bergantian.
"Udah, Mah, Dad. Nggak apa-apa, Alika bisa berangkat sendiri kok. Alika bisa" bohong Alika sembari mengunyah makanannya dengan terpaksa.
Padahal, Alika sebenarnya ingin Calvin yang mengantarnya. Apalagi, ini hari pertamanya melakukan kontrol kandungan. Alika merasa takut, gugup, dan gelisah menjadi satu. Tapi, malah Calvin melupakan hari penting ini.
Tak terasa air matanya berkaca. Tiba-tiba suara dari atas tangga mengejutkan nya dari belakang.
"Saya antar aja" saut Calvin tiba-tiba muncul secepat kilat dari atas dengan setelan kemeja lengkap.
Alika menunduk mengalihkan pandangannya dari Calvin. Sedikit merajuk.
Calvin pun duduk di samping Alika, mengetahui istrinya yang sedang merajuk itu pun, Calvin langsung sigap mengambilkan ikan dan nasi untuk Alika.
"Makan yang banyak" ujar Calvin sembari sedikit melirik Alika.
"Karena Calvin udah siap, Alika diantar sama Calvin aja ya nanti?" ujar mama Rina yang langsung diangguki Alika.
Setelah makan, saat Alika hendak berdiri Calvin langsung membantunya menarik kursi.
"Maafkan saya, Alika. Saya salah karena lupa jadwal kandungan kamu hari ini" ujar Calvin lirih hampir tak terdengar.
"Jangan diulangi lagi" jawab Alika senantiasa cemberut.
"Iya, saya janji tidak akan saya ulangi lagi. Maaf ya?" tanya Calvin.
Namun, Alika hanya diam.
"Alika... " panggil Calvin begitu lembut berhasil meluluhkan hati Alika.
"Nanti pulang beliin cheese cake" pinta Alika akhirnya berbicara, membuat Calvin tersenyum.
YOU ARE READING
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]
RandomCalvin laki-laki blasteran Inggris-Indonesia yang merupakan pewaris utama keluarga Dimitry, merasa kehilangan penyangga hidupnya setelah sahabat sekaligus cinta pertama Calvin, Lancaster meninggalkannya. Kepergian Lancaster telah membuat lubang yang...