Bab 10

3.6K 325 38
                                    

Rumah Sakit Medika Utama 📍

Gracia yg duduk termenung sembari menatap lirih adik laki laki pertamanya yg tak kunjung sadar dari komanya, Gracia merasa sedih melihat kondisi adiknya yg seperti ini.. ia tidak bisa menyalahkan Shani si sulung Avalon alias kakaknya itu yg bisa berbuat sejauh ini kepada Kenzie maupun Chika

Itu adalah konsekuensi yg harus mereka dapatnya jika bermain api dengan keluarganya sendiri, okey fine jika hanya masuk dalam komplotan geng motor saja tetapi kedua adik Gracia ini Chika dan Kenzie bersama sama melakukan penyiksaan kepada si bungsu yaitu Michie adik kesayangan keluarga Avalon yg sangat mereka jaga

Gracia selama 6 bulan ini hanya lontang lantung tidak jelas bolak balik kantor-rumah sakit melihat perkembangan adik laki lakinya, silih berganti dengan Feni yg sama halnya dengan Gracia

"Kamu kapan sadar ken" Lirih Gracia memegang tangan Kenzie yg terbalut perban karena sempat retak akibat Shani yg menginjaknya hingga tulang punggung tangannya itu bergeser

"Cici kangen" Pelupuk mata Gracia menggenang tak lama cairan bening kembali jatuh membasahi wajah cantik nan gempal itu, Gracia sudah berapa kali menangis diruangan ICU tempat Kenzie adik adik lakinya terbaring tak berdaya itu

Air mata Gracia terus mengalir hingga Gracia terisak seraya memegang tangan Kenzie itu, cairan bening itu jatuh tepat diatas punggung tangan Kenzie yg terbalut perban

Entah keajaiban dari mana hal itu bisa membuat tangan Kenzie laki laki pertama Avalon ini bergerak, Gracia yg melihat hal itu tentu tak tinggal diam

"DOKTER!!! ADIK SAYA SADAR DOK HIKS HIKS" Teriak Gracia seraya memencet tombol yg berada dibelakang brangkar Kenzie terbaring itu

"Terus dek hiks terus, gerakin tangan kamu hiks" Mohon Gracia berharap jika Kenzie melewati masa komanya

Tak lama setelah Gracia berteriak itu datanglah Dokter, Suster beserta Feni yg masuk kedalam ruang ICU itu

"Permisi, biar saya periksa dulu keadaan pasien" Ijin Dokter

Gracia mengangguk memberikan ruang kepada dokter dan suster itu untuk memeriksa Kenzie, sedangkan dirinya merapat kearah Feni yg dimana ia langsung memeluk tubuh Feni

"Hiks ken mben hiks, ken sadar hiks" Isak Gracia disela sela pelukan itu

"Iya mben, sabar yaa.. doakan aja kenzie lewatin masa komanya ini" Balas Feni mengelus punggung Gracia adiknya itu

Tak berselang lama dokter menghampiri keduanya "Permisi, saya mau mengabarkan jika pasien sudah melewati masa komanya tetapi tubuhnya masih terbilang lemah jadi saya mohon untuk memperingatkan pasien agar tidak terlalu banyak bergerak" Jelas Dokter

Feni menahan tangisnya mendengar adiknya sudah melewati masa komanya itu, disisi lain Gracia yg juga mendengar hal itu semakin menangis haru penantian selama 6 bulan ini akhirnya terbayarkan dengan kondisi Kenzie yg sudah melewati koma

"Te-terima kasih dok" Balas Feni yg masih setia memeluk Gracia

"Sama sama, kemungkinan pasien sadar 30-45 menit lagi, kalo gitu saya permisi" Pamit Dokter itu setelah memberi info perihal Kenzie

Dokter dan Suster pun akhirnya melenggang pergi dari ruang ICU menyisakan Feni dan Gracia yg menatap brangkar dimana adik laki laki mereka terbaring itu

Gracia melepas pelukannya lalu melangkah mendekat kearah Kenzie, ia raih kembali satu tangan adiknya itu untuk ia kecup

"Makasih ken hiks hiks, makasih kamu udh berjuang hiks" Isak Gracia kembali mengecup lama

Feni tak tinggal diam, ia melangkah mendekat kearah Kenzie lalu mengecup singkat kening adiknya "Teteh bangga sama kamu ken, kamu kuat teteh percaya itu" Ucapnya pelan

Brads & Lads S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang