Bab 18

3.4K 309 32
                                    

"Eughhh" Lenguh seseorang yg baru saja terbangun dari tidur panjangnya itu

Seluruh keluarga yg berada diruangan itu sigap berdiri setelah mendengar seseorang yg selama 6 bulan ini terbaring tak sadarkan diri itu

"Chika? Kamu udh sadar nak?" Ujar wanita paruh baya yg tidak lain adalah Veranda kepada putrinya yg baru saja sadar yaitu Chika

Chika baru saja sadar berselang 2 jam setelah tindakan operasi transplantasi jantung dilakukan untuknya

"M-ami?" Balas Chika dengan suara sedikit lemah

"Shhhh awsh" Ringisnya merasakan sakit pada bagian pinggang

"Jangan banyak gerak dulu chik, mami ga mau ngeliat kamu drop lagi yaa.." Kata Veranda melarang putri keempatnya ini untuk tidak banyak bergerak

Chika mengangguk lemah mendengar perkataan Veranda maminya itu, pandangannya ia edarkan kesekitarnya melihat para saudara bahkan saudarinya melihat dirinya dengan tatapan haru

"Kak" Panggil Kenzie

Chika berusaha menoleh kearah kirinya yg dimana Kenzie berada disebelah kiri dirinya

"K-kenapa ken?" Balas Chika

"Maafin ken ya kak, gara gara ken kak chika harus dapat kayak gini.. maafin ken kak, ken ga seharusnya nyeret kak chika kedalam masalah ken" Sesal Kenzie sembari memegang satu tangan Chika yg masih terbilang lemah itu

Chika hanya mengangguk, mulutnya terasa berat untuk mengucapkan dan membalas rentetan kalimat yg adik laki lakinya ini ucapkan.

"Ci-ci shani s-sama d-dedek mana?" Tanya Chika

Mereka semua yg berada diruangan itu menggeleng "Ci shani sama dedek diluar negeri kak, dedek kena penyakit gangguan mental" Sahut Chris tiba tiba

"K-kalian ga ber-bercanda kan?" Tanya Chika lagi tak percaya, seluruh keluarganya menggeleng membenarkan ucapan Christian yg memberitahukan informasi valid

Chika yg mendengar hal itu tentu terkejut bukan main, apakah separah itu sesuatu yg ia lakukan bersama Kenzie kepada si bungsu sampai sampai mengalami penyakit gangguan mental?

"Kamu gausa fokus kesana dulu chik, kamu fokus kesehatan kamu dulu.. gausa banyak pikiran tentang dedek dulu" Tegas Gracia

"M-maaf ci" Balas Chika patuh

Tidak ada yg bisa Chika lakukan selain memikirkan si sulung dan juga si bungsu yg entah kemana perginya, jika ditanya Chika menyesal atau tidak? Chika sudah menyesali perbuatannya saat terakhir dirinya menyiksa si bungsu di tempat kosong itu.

"Berhubung chika udh sadar, kalian bisa pulang kak/dek, biar papi sama mami yg jaga disini" Ujar Keynal

Keenam anak bermarga Avalon itu mengernyitkan dahinya terkecuali Chika

"Kok gitu pi? Kan kita masih mau j-.." Ucapan Chris terpotong oleh Keynal

"Udh gaada jaga jaga lagi, chika udh sadar kalian masih sekolah.. papi ga mau studi kalian keganggu, udh sana balik.. biar papi sama mami yg jaga"

Keenam anak itu menghela nafas panjang kemudian mengangguk pasrah "Iya pi" Balas mereka serentak

"Chik/kak chika, kita pamit pulang dulu yaa" Pamit keenam

Chika tersenyum tipis "Makasih banyak teh/ci/dek, udh jagain chika" Balasnya

Keenamnya mengangguk kemudian menatap kedua orang tuanya "Pi/mi, kita pulang yaa.. kasih tau kita kalo ada apa apa" Pamit mereka lagi

"Iya mami kasih tau kalo ada apa apa, udh sana kalian pulang.. masih ada waktu 2 jam lagi buat kalian siap siap, inget yg kekantor kekantor yg sekolah sekolah okey" Titah Veranda

Brads & Lads S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang