3 Minggu Kemudian
Hari dimana tepatnya si bungsu akan berangkat menuju negeri paman sam itu untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan, tetapi itu tidak berjalan mulus seperti perkiraan Michie si bungsu Avalon sebelumnya. Lantaran Cici pertamanya alias Shani itu seolah tidak rela dirinya pergi, bahkan Vino selaku suami dari Shani pun berusaha membujuk agar Shani melepaskan Michie untuk pergi.
Seperti sekarang ini, Michie sedang mengecek kembali barang barangnya memastikan tidak ada yg tertinggal sedikit pun terutama tiket pesawat untuk ia terbang menuju negeri paman sam itu. Shani selaku si sulung berdiri diambang pintu kamar adik bungsunya yg sebentar lagi akan segera berangkat, Shani menatap punggung adik bungsunya itu dengan air mata yg menetes perlahan lahan.
Michie terkejut setelah mendengar isak tangis yg berada dibelakang dirinya dan bisa ia pastikan itu pasti adalah cici kesayangannya yaitu Shani.
Michie bangkit berdiri lalu menghampiri Shani yg menangis sesegukan itu
"Ci, cici kenapa nangis?" Tanya Michie khawatir
"Dedek beneran pergi ya hiks hiks" Jawab Shani
Michie menghela nafas panjang, berulang kali jawaban yg harus ia ucapkan dan bahkan jawabannya selalu sama 'Iya dan Iya' Karena keputusannya sudah bulat dan juga ini adalah cara dirinya untuk mencoba sedikit kerasnya hidup.
"Ci, dedek harus pergi karena ga mungkin dedek sia siain kesempatan ini, kesempatan yg ga mungkin datang dua kali ci" Jelas Michie berusaha kembali memberikan pengertian kepada Cici kesayangannya ini agar merelakan dirinya pergi
"T-tapi hiks, i-itu jauh hiks hiks, kamu sendirian disana hiks hiks" Balas Shani yg semakin terisak itu
"Ci, dedek disana ada temannya bahkan dedek ga sendiri, kan dedek tinggal di asrama pihak sana juga yg nyediain semua itu"
"J-jangan pergi hiks hiks, ga mau hiks cici ga mau hiks hiks" Shani semakin semakin terisak kencang membuat suara tangisannya itu terdengar hingga lantai bawah
Berbondong bondong Avalon Family yg berada dibawah langsung naik menuju sumber suara itu
"Ada apa ini?" Tanya Veranda yg baru saja tiba melihat putri sulungnya menangis di pelukan putri bungsunya
"Cici masih aja ga mau dedek pergi mi" Jawab Michie
Vino yg mendengar hal itu mendekat kearah istrinya yg memeluk erat sekali adik iparnya itu
"Shan, lepas yaa.. jangan cegah dedek pergi sayang, ini mimpi adik kamu sendiri loh" Bujuk Vino
"Hiks hiks ga mau ga mau" Tolak Shani semakin menangis malah mengeratkan pelukannya
Michie sedikit kesusahan bernafas karena pelukan erat yg dilakukan oleh cicinya itu "Ci, dedek sesak cii" Mohon Michie menepuk pundak Shani berharap melonggarkan pelukannya
Shani yg mendengar itu lantas melonggarkan pelukannya, air mata yg masih terus menerus turun itu membuatnya terlihat begitu sembab
"Shan, jangan cegah dedek buat pergi dong, ayo dong nak.. biarin adik kamu berangkat, adik kamu mau kejar mimpinya loh bukan mau liburan disana" Sahut Veranda membantu membujuk putri sulungnya itu
"Hiks hiks, dedek jahat hiks ga sayang sama cici hiks" Shani tantrum seketika menjatuhkan dirinya kelantai sembari menendang nendang seperti bayi baru berusia 1 tahun
Adik adik Shani yg lain sedikit menahan tawanya karena mereka baru pertama kali melihat sisi lain cici mereka yg seperti ini, bahkan terlihat berbeda dari Shani yg biasa mereka kenal.
"Shan, ayo sayang jangan gini plis yaa.. dedek bisa terlambat kalo kamu cegah berangkatnya" Bujuk Vino lagi memapah tubuh Shani untuk berdiri
"Hiks ga mau mas hiks hiks, dedek jangan pergi hiks hiks" Shani memberontak seketika dan Vino dengan sigap memeluk tubuh istrinya itu dan langsung ia gendong
KAMU SEDANG MEMBACA
Brads & Lads S2 [END]
General FictionBaca season pertama dulu ya guys, sebelum baca season 2 nya 🤗 Thank you so much buat semua readers yg udh baca cerita B&L S2 sampai tamat, Author ucapin banyak terima kasih ya sama kalian 🤗 Start : 13 November 2023 End : 18 Januari 2024