Bab 15

3.5K 315 43
                                    

2 Hari Berlalu

Shani masih setia menemani Michie si bungsu yg sedang menjalani proses terapi bersama Psikiater muda yg tidak lain adalah Gracie itu sendiri, Shani terus memantau dari jauh perkembangan si bungsu Michie yg perlahan lahan terlihat efek dari tetapi yg dijalaninya.

Bagaimana Shani menilai secepat itu? Karena Shani bisa merasakan gelagat si bungsu yg mulai terbuka tidak secanggung sebelumnya saat bertemu dengan orang asing, selanjutnya Shani juga bisa melihat gelagat Michie si bungsu yg sering tertawa dan sedih itu kini mulai berkurang, Hampir 2 hari ini dirinya bisa melihat wajah tenang Michie yg tertidur tanpa gangguan memori tentang penyiksaan yg dilakukan oleh Chika dan Kenzie.

Shani menarik senyumnya melihat interaksi yg begitu dekat antara si bungsu Avalon dengan psikiater muda yg tidak lain adalah Gracie itu, Interaksi keduanya begitu intens bahkan Shani bisa merasakan senyuman yg begitu hangat terpancar dari wajah adik bungsunya itu ketika sedang bercanda.

"Cece gracie" Panggil Michie kepada Gracie yg mengemasi barang baranya, karena sesi terapi ketiga dalam minggu ini sudah selesai

Gracie pun menghentikan kegiatannya lalu menoleh kearah Michie "Iya kenapa dek?"

"Cece gracie mau pulang ya?"

Gracie tersenyum simpul "Iya dedek, cece harus pulang.. kita ketemu minggu depan ya, inget kan pesan yg cece omongin sama dedek? Jangan terlalu banyak memaksa pikiran kamu untuk mengingat kejadian kejadian yg lalu ya, kalo kamu merasa terdesak tau kan harus apa?"

"Berendam air hangat"

"Good job!"

Gracie memberikan pose jempol kepada si bungsu Avalon itu tak lupa juga memeluknya singkat

"Cece beres beres dulu ya" Ijin Gracie

Gracie kembali memutar tubuhnya membereskan semua barang barang bawaannya karena ia harus pulang kerumah, sesi terapi Michie pun sudah selesai tidak ada yg bisa ia lakukan lagi.

"Cece tinggal disini aja dong, temenin michie" Cicit Si bungsu Avalon tiba tiba membuat Gracie kembali menghentikan kegiatan membereskan barangnya itu

"Dedek denger ya, cece bukan siapa siapa disini.. bahkan cece bakal jadi orang asing nantinya setelah dedek sembuh dari sakit yg dedek alami, jadi cece mungkin tinggal disini karena cece bukan siapa siapa" Jelas Gracie

Michie seketika mengerucutkan bibirnya, hal itu tak luput dari pandangan Shani si sulung Avalon yg terus melihat interaksi keduanya dari ambang pintu ruang tamu

"Gracie" Panggil Shani yg mulai melangkah menghampiri psikiater muda dan juga adik bungsunya itu

"Iya kak shani?" Balas Gracie

"Cici okey, don't use "kakak" "Koreksi Shani

"Eh i-iya ci shani, maaf maaf kenapa ya?" Tanya Gracie

"Kamu tinggal disini aja gpp, biar saya ijinkan kamu sama oma" Jawaban Shani membuat Gracie terkejut

"Ehh ci g-gausa ci, gracie gaenak sama oma.. diberi kepercayaan sama keluarga avalon udh lebih dari cukup buat gracie ci, jadi gausa ya ci" Tolak Gracie halus

Shani menggeleng "Gpp, saya ngeliat interaksi kamu yg begitu dekat sama dedek, saya ga mau setelah kamu pergi dedek kembali murung" Ujar Shani

"Dedek" Panggil Shani

Michie yg menunduk perlahan mendongakkan kepala menatap Shani "Iya ci?"

"Dedek mau cece gracie disini?"

Michie menolak? Tentu tidak justru tawaran yg Shani berikan membuat si bungsu berbinar

"Mau ci mau" Antusias Michie

Brads & Lads S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang