Bab 64

2.1K 207 67
                                    

Setelah perjalanan yg cukup memakan waktu itu, Shani si sulung Avalon itu akhirnya tiba di negara tempat adik bungsunya itu sedang berlibur. Koper kecil yg sempat ia bawa tadi kini kembali berada ditangannya, Shani menarik koper tersebut keluar dari bandara Edinburgh, Skotlandia.

Shani menyetop salah satu taksi yg lewat, setelahnya ia segera masuk kedalam tak lupa dengan koper kecil yg ia bawa, ia berpesan kepada supir taksi tersebut untuk membawanya ke alamat yg tertera di ponsel miliknya itu, ponsel yg menampilkan lokasi adik bungsunya melalui alat pelacak milik maminya.

Sekitar 40 menit perjalan sulung Avalon itu tempuh akhirnya ia tiba dilokasi adik bungsunya berada, saat Shani turun dari taksi tersebut tak lupa juga ia membayarnya, pandangannya jatuh ditambah kening yg berkerut menatap tempat apa yg ada didepannya ini? Tidak salahkah dirinya datang ke sebuah tempat yg mirip dengan rumah ini?

Tak jauh dari kebingungan yg Shani alami, pandangan Shani teralihkan kepada satu sosok yg cukup mencurigakan menurutnya terlihat dari gerak gerik ditambah dengan penampilannya yg menggunakan masker, hoodie hitam ditambah celana hitam dengan sepatu sneakers hitam itu.

Seseorang yg dianggap mencurigakan oleh Shani itu mengintip intip rumah yg berada dihadapannya, rumah yg masih membuatnya bingung itu.

"Wah ada yg ga beres nih, nih orang mau maling kayaknya" Monolog Shani menoleh kanan kiri melihat suasana yg cukup sepi

Tanpa basa basi Shani meninggalkan kopernya itu lalu berlari menuju seseorang yg mencurigakan itu, lantas ia cengkram pundak seseorang itu dengan kuat

Seseorang itu menoleh terkejut melihat sosok yg berada dihadapannya adalah Shani, belum sempat ia mengucapkan sepatah kata pun. Bogeman mentah melayang tepat diwajah seseorang itu

BUGH!

Bogeman mentah dari Shani itu membuat seseorang misterius itu pingsan seketika dengan kepala yg terbentur cukup keras kearah pintu rumah dihadapannya itu.

"Ck, makanya kalo mau maling jangan disini" Kata Shani

Sedangkan sang pemilik rumah yg merasakan keributan didepan rumahnya itu segera keluar melihat apa yg terjadi didepan.

Ceklek

"L-l-loh?? C-c-cici?" Sang pemilik rumah tersebut yg tidak lain adalah Michie si bungsu Avalon terkejut melihat cici kesayangannya berada disini bahkan tepat dihadapannya

Shani pun sama halnya, ia terkejut melihat adik bungsunya mengenakan pakaian santai alias piyama rumahan dengan rambut yg di kuncir ponytail.

"I-ini siapa?" Tanya Michie dengan nada gemetar melihat laki laki yg pingsan dihadapan rumahnya itu

"Eh ini tadi orang misterius kayaknya mau maling rumah kamu dek" Jawab Shani yg fokus menatap adik bungsunya itu

Pandangan Michie jatuh kepada laki laki yg tergeletak pingsan itu, ia berjongkok dihadapan laki laki tersebut tak lama tangannya terulur membuka masker yg menutupi wajahnya

Setelah masker itu dibuka, Shani dan Michie seketika menegang melihatnya. Bagaimana tidak? Seseorang yg Shani beri bogeman mentah hingga pingsan itu adalah kekasihnya sendiri alias Vino.

"V-vino?"

Perasaan lega sebelumnya kini berubah menjadi panik dikala melihat kekasihnya itu tergeletak tak sadarkan diri akibat ulahnya sendiri

"Cici apain ini ci?" Tanya Michie

"C-cici tonjok dek, ci-cici gatau kalo dia vino.. perawakan mencurigakan gini ditambah dia juga ngilang 1 minggu gaada kabar" Jawab Shani yg tak bisa menutupi raut wajah paniknya itu

Brads & Lads S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang