PART 15. DIA?

17.1K 475 0
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

Grep!

Arania merasakan ada tangan yang menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Mata Arania terbuka. Dan langsung mendapati sorotan tatapan dingin dari Sagara.

"Lo gak pa pa?" Tanya laki laki itu.

Arania menggeleng kaku. "Nggak."

Sagara segera menegakkan tubuh gadis itu lalu menatap kedua manusia didepannya yang masih bergulir panas saling menjambak. Tadi ketika Sagara dan teman temannya hendak berjalan menaiki tangga roftoop, cowok itu melihat beberapa murid yang berlarian heboh di koridor. Jendra yang penasaran memberhentikan salah seorang adik kelas yang berjalan ke arah kantin.

"Ada apaan sih?"

"Itu bang dikantin ada orang berantem. "

"Siapa? Cewek atau cowok?"

"Cewek bang. Ketua lambe turah kak Lova sama kak Fatin, terus satunya lagi kalau gak salah namanya kak Ara deh"

"Astagfirullah Ara man! "

Sagara langsung berbalik bergegas menuju kantin setelah mendengar nama Arania. Sesampai di ambang pintu Sagara dengan cepat berlari menghampiri Arania dan langsung menahan tubuhnya yang hendak terjatuh ke lantai.

"UDAH WOI!" lerai Reno dengan sigap menarik Fatin dari Lova.

"Lepasin gue! Biar dia tahu dengan siapa dia mencari masalah!" Protes Lova ketika dirinya dijauhkan dari lawannya oleh Ziko.

"Heh, mentang mentang lo ketua lambe lo kira gue takut hah! Dasar!" Balas Fatin masih dalam pertahanan Reno.

"Berhenti atau gue seret kalian masuk BK. "

Suara Arka berhasil menghentikan mereka yang ingin kembali saling maju.

Arania menghela napasnya lega. Untung mereka datang jika tidak dia sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi setelah ini.

"Shh, " Ringis Arania mengipasi luka di lengannya.

"Ikut gue. " Kata Sagara kemudian menarik tangan kiri nya menjauh dari kantin.

Di tengah para kerumunan yang sedang bubar seseorang tampak tersenyum licik lalu ia memotret apa yang dilihat. Kemudian mengirimkan nya kepada seseorang.

****

Di ruang UKS....

Fatin :lo gk kenapa napa kan, Ra?

Me: nggak.

Fatin: lo di UKS? Gue nyusul sekarang.

Me: nggak usah Tin. Disini ad Sagara.

Fatin : tapi bel msk udh bunyi drtadi, dia gk msuk?

Ia menoleh pada Sagara yang berjalan mendekat membawa kotak p3k ditangan.

Me: gk thu. Udh dlu ya nanti aku balk ke kelas kalau udh selsai.

Arania memasukkan kembali handphone ke dalam saku seragamnya, kemudian beralih menatap cowok yang berjongkok di depannya.

"Sa, kamu balik aja ke kelas, aku bisa sendiri kok. " Kata Arania merebut salep dari tangan Sagara.

"Sagara , aku bi-"

"Diem, Ara."

Arania dibuat diam seketika ,mendengar suara berat suaminya itu membuat nyalinya menciut untuk tidak lagi menyahut.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang