~HAPPY READING~Author pov.
Setelah turun dari mobil yang diantarkan pak Yayat, Arania langsung mendapati tatapan tak suka dari Lova yang juga baru sampai. Cewek ketua lambe turah itu lantas berjalan melewatinya dengan tersenyum sinis menatap penampilan Arania dari atas sampai bawah.
Arania menghela napas panjang, lalu melangkah menuju kelas. Namun sebelum itu kakinya sempat berhenti ketika mendengar panggilan dari Fatin di parkiran.
"Tumben pagi pagi rambutnya di ikat?" Tanya Arania melihat Fatin.
"Lagi mau kayagini." Jawabnya.
"Kemarin gue gak liat Sagara latihan, dia kemana?" Balik bertanya Fatin kepada Arania seraya menyusuri koridor kelas.
"Dia sakit tapi udah sembuh kok hari ini dia juga masuk sekolah." Balas Arania.
"Lo tau gak kemarin tuh Reno aneh banget tapi syukurnya gak bikin gue darah tinggi sih. Itu anak belum juga selesai latihan udah ngajakin pulang," Cerita Fatin memberitahukan.
"Tunggu, Kamu ke sekolah kemarin? Bareng sama Reno?" Arania memicingkan matanya menatap gadis itu.
"I-itu apa hmm, diajak sama Aira nah kalau bareng Reno iya karena ban motor gue kempes jadinya dia yang jemput." Jelasnya agar sahabat mungilnya itu tidak berpikir lebih jauh.
"Cieee makin deket aja nih sama Reno" Goda Arania tersenyum menyenggol-nyenggol bahunya.
"Ihh apaansih, Ra."
"Tin, hati hati nanti dari benci jadi cinta loh"
"Hhhhh, ngakak gue gak mungkin itu" Fatin tertawa mana ada cinta seperti itu di dunia nyata yang ia tahu hanya ada di novel novel ataupun drama.
"Gak mungkin apa?"
"AAA MONYET!" Pekik Fatin dan Arania bersamaan terkejut.
"RENO! Kalo datang ucap salam kek untung gak jantungan!" Fatin menipuk punggung Reno karena cowok itu muncul dengan tiba-tiba dan menepuk bahu keduanya.
Cowok itu hanya terkekeh melihat dua gadis dihadapannya ini.
"Gue tadi di belakang lo berdua kagak nyadar kan, pasti kalian lagi ngibahin orang makanya nikmat banget sampe gak tahu ada gue, iya kan?"
"Bacotmu! Siapa juga yang ghibah" Sungut Fatin. Sedangkan Arania memilih bergeser berjalan masuk ke dalam ruang kelas.
"Korang berdue lah" Sahut Reno dengan bahasa Malaysia.
"Ren, ayo ke kantin gue beliin cabe sekilo biar bibir lo kepanasan monyong sekalian "
"Ihh ngeri anjai" Reno tertawa berlari masuk melewati Fatin yang siap ingin menerkam.
Sementara itu di tempat lain Sagara dan ketiga sahabatnya masih setia nongkrong di parkiran. Katanya menunggu bel berbunyi barulah mereka ke lapangan untuk mengikuti upacara. Lima menit setelahnya bel terdengar menggema memenuhi seluruh sudut SMA Pertiwi pertanda upacara hari senin akan segera dimulai. Tampak semua murid keluar melangkah menuju lapangan tak terkecuali keempat lelaki tadi.
"Gue lemes banget ngikut upacara," Ucap Dewangga sambil memakaikan dasi dengan malas.
"Kayanya nyawa lo masih ketinggalan dikasur deh, Wa." Sahut Jendra asal melihat Dewangga.
"Begadang lo semalam?" Tanya Arka.
Lelaki itu mengangguk pelan. Dia bermain game tadi malam sampai lupa waktu saking serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...