PART 21.RASA CEMAS SAGARA.

19.2K 544 2
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

Arania menggeliat malas dibalik selimut tebalnya. Gadis itu menegakkan tubuhnya bangkit berjalan gontai masuk kedalam kamar mandi. Ia berdiri dibawah shower siap menerima air yang akan membasahi dari kepala hingga ujung kukunya. Rambut panjangnya yang basah terurai bebas menutupi punggung mungil miliknya. Tangannya bergerak menggapai handuk lalu melilit menutupi setengah badannya. Sesaat ia berhenti mengeringkan rambut hitam panjangnya didepan kaca. Lalu keluar dengan mengenakan kaus oneset dengan celana berwarna putih sedikit diatas lutut.

Moodnya sudah labil sebab tidak lagi merasakan sakit diperut serta pinggangnya. Arania keluar dari kamar sambil mencepolkan rambutnya asal menuruni anak tangga menuju dapur.

"Maaf ya mbak, Ara gak bisa bantuin masak tadi." Arania merasa tidak enak.

"Gak apa apa atuh, Nona muda. Kita udah biasa mah masak begini, " Balas mbak Rani tersenyum.

"Ara panggil Sagara dulu buat makan malam." Katanya namun terhenti karena ucapan dari mbak Nining.

"Tuan muda udah keluar, Non." Beritahu mbak Nining.

"Kapan?" Tanya Arania mengernyit kemana perginya cowok itu. Padahal sedari tadi Sagara ada di kamarnya kapan ia keluar.

"Waktu non masih tidur tuan muda sempat suruh saya beritahu kepada non Ara." Jelas mbak Nining.

"Yah, aku makan malam sendiri lagi dong. " Gumamnya. "Kalian belum makan kan? Temenin Ara aja disini, kita makan malam bareng." Lanjut Arania menyuruh mereka untuk duduk satu meja dengannya.

Ditengah acara makan Arania kembali bertanya. "Sagara biasanya kemana, mbak?"

"Mungkin tuan muda sedang kumpul sama temannya, non. Karena sebelum jalan tadi saya gak sengaja denger pembicaraan tuan muda dengan Den Dewangga, katanya mau ketemu di tempat main billiard." Ujar mbak Rani tidak sengaja mendengar saat mengantarkan kunci motor kepada cowok itu.

Arania ber-o , mengerti.

Gadis itu kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sendiri.

"Maaf non, kami malam ini mohon izin keluar mau jenguk anak bi Inayah dirumah sakit." Ucap Mbak Rani.

"Aduuh maaf mbak, Ara lupa kalau bi Inayah dirumah sakit jagain anaknya. Jadi kalian mau berangkat sekarang?" Kedua maid itu mengangguk.

"Ara titip salam ya buat bi Inayah semoga anaknya cepat sembuh. Maaf Ara gak bisa nemenin kalian kesana padahal aku mau banget." Ujar Arania membuat keduanya tertawa.

"Siap nona Muda Ara!" Arania tertawa mendengar mereka yang tiba tiba kompak. Ia senang walaupun Sagara tidak ada dirumah setidaknya ia tidak merasa kesepian karena adanya mereka.

****

Tempat main billiard malam ini seperti biasa dipenuhi anak muda yang suka menghabiskan waktu nongkrong nya disini. Tampak meja berbentuk bundar tengah dilingkari oleh empat remaja berparas tampan yang sengaja memilih duduk disana karena tempatnya yang berpojokan.

"Gimana?" Tanya Jendra lalu mengepulkan asap rokoknya ke udara.

"Lo gak kenal sama ini orang?" Sahut Arka.

Kepala laki laki itu di depannya menggeleng.

"Gambar cctvnya gak terlalu jelas gue gak bisa liat wajahnya." Balas Sagara meletakkan kembali ponselnya diatas meja lalu beralih menghisap rokoknya.

Dewangga menelan minuman soda yang tengah ia pegang dan berkata,"Lo ngebet banget kayaknya. Kenapa sih?"

"Itu urusan gue."

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang