~HAPPY READING~Author pov.
Fatin memarkirkan motornya bersamaan dengan kendaraan murid lainnya di parkiran. Pagi ini ia sedikit terlambat karena harus membuat bekal sendiri untuk les nya setelah pulang sekolah nanti siang. Sebenarnya Fatin mempunyai ART di rumah namun beliau sakit dan pulang kampung jadinya mau tidak mau dirinya harus turun tangan. Dan mengenai sang mamah, cewek itu juga sedikit kesal karena akhir akhir ini mamahnya sering sibuk dengan urusan pekerjaan bahkan saat terbangun pagi tadi rumahnya sudah sepi.
Ting!
Mamah: mamah ada acra di Bali mungkin tiga sampai empt hari mamah baru pulang ke jakarta. Kamu selsai les langsung pulng ke rumh ya, jangan keluyuran.
Fatin menghela nafasnya kasar, memutar bola matanya malas. Ia memasukkan lagi handphone ke dalam saku seragam lalu berjalan menuju kelas. Akan tetapi langkahnya tiba tiba membeku saat seseorang baru saja memberhentikan motor bersebelahan dengan motor miliknya.
Wajahnya langsung tersenyum sumringah seolah rasa kesal tadi hilang sekejap mata ketika melihat sosok laki laki yang tengah membuka helmnya itu.
"Emang boleh ya seganteng itu, my crush!" Gumam Fatin terpana.
Arka mengernyit sebab tingkah gadis itu yang terus menatap kepadanya. Dia mencoba sedikit mendekat kemudian melambaikan tangan didepan wajah gadis itu. "Fatin!"
"Eh, i-iya kenapa?" Fatin tersentak saat mendengar panggilan Arka.
Anjirr, malu banget ketahuan liatin dia. Rutuk Fatin dalam hati.
Arka terkekeh pelan. Fatin langsung diam tidak berkutik di tempat ,ini menjadi kali pertama ia bisa melihat wajah Arka tersenyum padanya. "Gue duluan ke kelas." Kata Arka.
"I-iya, " Balas Fatin seraya mengerjapkan matanya serta menenangkan jantungnya yang berdisko tak karuan.
Arka berjalan melewati dirinya dan mulai menyusuri koridor untuk menaiki anak tangga menuju lantai 3 gedung tempat kelas cowok itu berada. Entahlah sudah berapa kali cowok itu selalu saja berhasil menjatuhkan Fatin dalam pesonanya. Wajahnya menunduk ia tidak tahan untuk tidak tersenyum senang pagi ini.
"Hufft, gue kenapa sih?" Fatin menepuk kedua pipinya lalu melanjutkan jalannya menuju kelas.
Seseorang yang sedang berdiri dari kejauhan tanpa sadar mengepalkan tangan saat melihat interaksi Fatin dengan Arka yang begitu berbeda ketika gadis itu bersama dirinya. Di belakang ada dua temannya, Mereka berhenti sesaat lalu mengikuti arah pandang cowok itu yang ternyata berporos pada sosok perempuan.
"Kalau suka bilang, Ren. Jangan mendam kayak gini nunggu di embat Arka baru tahu rasa lo." Kompor Farhan yang memang sengaja ia lakukan.
"Idih, gue suka sama Fatin? Yakali, Han. Masak gue cinta sama musuh sendiri, bercanda lo." Balas Reno bersikap santai dan tenang.
Padahal, ups!...
"Musuh, musuh tapi diam diam nyimpan rasa. Basi tau gak," Sindir Farhan.
"Uuuu ku menahan rasa sakit sakittttt." Saut Ziko memperagakan gerakan tangan yang seolah menusuk hati.
"Ngelak mulu lo bang. " Sambungnya.
"Bacot! Tau ah terserah lo pada" Jengah Reno lalu berjalan pergi meninggalkan kedua temannya.
"Terserah mulu hidup lo kayak cewek, WOI! TUNGGU NJIRRR!!" Teriak Ziko seraya menarik tas Farhan untuk ikut berlari menyusul.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...