~HAPPY READING~
Author pov.Hal yang selalu dinantikan sekolah setelah istirahat adalah jam pulang sekolah. Seperti saat ini, tiga lantai SMA Pertiwi di penuhi siswa ataupun siswi yang keluar menuju tempat parkiran.
"Ra, lo pulang sama siapa?"tanya Fatin.
"aku di jemput pak Yayat, Tin" jawab Arania.
"pak Yayat siapa?" Fatin merasa asing dengan nama itu.
"supirnya Sagara, soalnya aku udah pindah kerumahnya kemarin" jelas perempuan itu.
Gadis itu langsung menutup mulutnya, "upss, gue hampir lupa kan sekarang lo istrinya dia. Mau gue nemenin tunggu pak Yayat jemput ngak?" tawar Fatin.
"nggak usah, Tin."Saut Arania menggelengkan kepalanya. "aku nunggu sendiri aja."sambungnya.
"kalau gitu gue duluan" pamit Fatin seraya menaiki motor matic scopy nya.
"hmm, hati hati!" seru Arania melambaikan tangannya pada Fatin.
Motor Fatin melaju dan meninggalkan Arania yang masih setia menunggu pak Yayat menjemputnya. Dia menatap sekitar nya yang mulai tampak sepi. Beberapa kali ia memeriksa jam di tangannya sudah lima menit Arania duduk sendiri di halte namun pak Yayat belum juga tiba.
Tiba tiba ponsel dalam saku seragamnya berdering dan menampilkan nama pak Yayat disana. Tanpa menunggu lama Arania langsung mengangkatnya.
"hallo pak, pak Yayat dimana? Ara udah nunggu di halte depan sekolah dari tadi."
"maaf nona Ara, ban mobilnya kempes sekarang saya lagi di bengkel buat ganti ban mobilnya"
"kira kira bakal lama gak pak?"
"sedikit lama sih non, sebab bengkelnya lagi rame"
"yaudah nggak papa, pak. Ara pesan taksi online aja pulangnya"
"maaf ya non."
"iya, nggak apa-apa kok, pak."
Arania memutuskan sambungan teleponnya. Tangan Arania mulai bergulir pada applikasi taksi online namun baru saja hendak menekan ikon pemesanan handphonenya tiba tiba mati.
"yahh baterai nya habis, gimana caranya aku pesan taksi online kalau kaya gini?" ucapnya sendiri lalu melirik kanan kirinya tidak ada satupun kendaraan angkutan umum yang lewat.
Kini gadis itu tengah dilanda kebingungan bagaimana cara untuk ia pulang sekarang? Arania tidak mungkin menunggu mobil jemputannya yang entah kapan selesai dibengkel. Perempuan itu bergerak gelisah memikirkan caranya.
Hingga beberapa detik kemudian tiba tiba sebuah motor berhenti di depan halte tempat Arania tengah berdiri. Awalnya gadis itu bersikap acuh karena tak mengenal siapa pengendaranya ia juga merasa takut apalagi Arania hanya seorang di halte.
"mau sampai kapan lo disitu? Nggak mau pulang?" tanya cowok itu. Sontak Arania menatap cowok itu yang membuka kaca helmnya.
Ternyata dia Sagara.
Perempuan itu langsung bernafas lega mengetahui jika itu Sagara. Lalu ia berjalan mendekati motor Sagara.
"sejak kapan disitu?" tanya Sagara.
"sejak sekolah bubar tadi," jawab Arania apa adanya.
"kenapa gak hubungin gue kalau pak Yayat gak bisa jemput?"
"handphonenya mati" Arania mengangkat ponselnya yang sudah mati total.
Untung saja Sagara masih berada di sekolah saat pak Yayat menghubungi nya tadi. Cowok itu langsung beranjak pergi meninggalkan teman temannya mengendarai motor menuju halte depan SMA Pertiwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...