PART 17.KHAWATIR.

17.3K 496 0
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

Setelah beberapa saat berkutat lama di dapur kini ia sudah selesai memasak. Bik Inayah sempat menawarkan diri untuk membantu namun ia menolaknya, sebab Arania mau suaminya mencicipi hasil masakan khusus dari tangannya sendiri. Walaupun Arania tahu Sagara hanya menyukai ayam kecap buatan bunda Hana namun tidak ada salahnya jika ia mencoba.

Sebentar lagi sudah akan malam sebaiknya ia membersihkan dirinya terlebih dahulu kemudian baru memanggil Sagara.

Arania melepaskan celemek yang sedari tadi ia pakai. Lalu bergegas menaiki tangga masuk kedalam kamar untuk menunaikan ritual mandinya.

Sementara itu Sagara tengah berada di ruangan kerja. Ia menghabiskan waktunya di ruangan ini selepas pulang menemani Arania belanja. Jemarinya lantas berhenti mengetik pada keyboard laptop lalu melirik jam yang sudah mengarah pukul lima hari. Tinggal menunggu beberapa menit lagi suara Azan akan berkumandang. Sagara lalu bangkit berjalan keluar meninggalkan ruangan kerjanya menuju lantai dua.

Sampai di kamar ia melepaskan kaos berwarna hitam yang ia kenakan tadi dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Dan tidak lupa pula setelah mandi Sagara mengambil air wudhu untuk menunaikan sebagaimana yang sudah diperintahkan dalam agamanya. Prinsip Sagara 'seorang manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya dosa namun ingat satu hal jangan pernah melupakan tuhanmu serta ibadahmu sebagai seorang Muslim' hal tersebut selalu mendorong dirinya perlahan belajar memperbaiki diri. Selesai sholat hati Sagara selalu tenang dan menemukan kelegaan yang memuaskan.

Cowok itu melipat sarung serta sajadahnya kemudian memilih membuka ponselnya yang sudah dipenuhi notifikasi dari para sahabatnya.

Jendra: assalamualaikum ya akhi!

Dewangga: tumben bangt lo ucap slam? Kerasukan jin apa lo?

Jendra: JIN TOMANG LO NYASAR KERUMAH GUE!!

Arkabian: berisik!

Me: gimana tugs yg gue suruh?

Dewangga: bres boss , tenang aja entar gue kirm profilnya.

Arkabian : emng siapa sih tuh orang?

Jendra : bangke banget nganggu gebetan gue.

Me: ISTRI GUE ANJIRR!

Dewangga: tanduknya keluar jen, jaga jaga kepala lo jgn sampai bocor.

Jendra : aisss ngeri woi, gue bercanda anjirr .

Arkabian: lngsung kicep lo.

Me : gue tunggu kabar dari kalian.

Arka, Jendra serta Dewangga kompak membalas siap bos! Sagara meletakkan kembali ponselnya keatas meja belajar. Suara ketukan pintu dari luar membuat Sagara berjalan untuk membukakan.

Ceklek!

"Ada apa?" Tanya cowok itu setelah pintu kamar terbuka dan ternyata ialah Arania.

"Kamu belum makan kan? Turun yuk,"

Tangan cowok itu bergerak menutup pintu kamar lalu melangkah menuruni anak tangga dengan Arania yang mengikutinya di belakang. Kakinya memelan melihat hidangan masakan di atas meja makan. Ia menarik kursi untuk ia duduki.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang