ASSALAMUALAIKUM SEMUANYA!HUUU SENANG SYEKALI RASANYA HARI INI, BAGAIMANA DENGAN KALIAN? APA KABAR MY READERS?!
SEMOGA SELALU SEHAT YA.
LANGSUNG BACA AJA KALI YA BIAR GAK PENASARAN GIMANA SIH KEHIDUPAN PASUTRI MUDA INI?!
GASKEUUUUN! 💜🖤
~HAPPY READING~
Author pov.
Arania mengemasi semua barang dalam koper, netra coklat asia cewek itu perlahan menyapu seluruh sudut kamar. Arania menghebuskan nafasnya berat sambil menyeret koper keluar dari kamar dan tak lupa mengucapkan selamat tinggal pada ruang kesayangan nya itu.
"kamu, sudah selesai sayang?" tanya Safa membuyarkan lamunannya.
Tanpa menjawab gadis itu langsung memeluk mamanya. Safa berusaha tersenyum walaupun di tengah sedihnya. Perempuan paruh baya itu membalas pelukan anaknya itu tak kalah erat. Walaupun berat namun ia harus rela melepaskan Arania.
"mah, emangnya Ara gak boleh tetap tinggal disini?" tanya Arania dengan suara parau.
"Ara nggak mau ninggalin kalian semua" sambungnya.
"kamu sudah menikah, sayang. Jadi, mau tidak mau kamu harus ikut suami. Jangan khawatir rumah Sagara besar kok, " ujar Safa seraya tertawa.
"mama...." rengek Arania melepas pelukannya pada Safa. Ia sedang serius mamanya malah bercanda.
"Saka mana? Masak kakaknya mau pergi dia gak ada disini?" sedari pagi ia tidak melihat adik laki lakinya dirumah.
"dia lagi semangat sekolah makanya berangkat lebih awal tadi. Mama juga gak tahu sudah seminggu ini dia happy banget sekolahnya" jelas Safa heran dengan tingkah putra bungsunya itu
"ayo turun kayanya Sagara sudah sampai di depan. "sambung nya lagi.
Arania menarik nafasnya panjang kemudian menuruni tangga bersama Safa. Terlihat di teras rumahnya ada Kafi yang sedang berbicara dengan Sagara.
"pah," panggil Safa mengalihkan atensi kedua laki laki itu ke arah mereka.
"sudah selesai packingnya?" tanya Kafi yang diangguki Arania.
"mama titip Ara sama kamu, Sagara." pesan Safa.
Sagara mengangguk kecil, lalu mengambil tangan perempuan paruh baya itu untuk bersalaman.
Arania mendekati Kafi yang merentangkan tangan membiarkan putrinya itu memeluknya. "Ara bakalan kangen kalian semua,"ucap gadis itu dalam dekapan sang Ayah.
"papa sayang banget sama Ara jangan nangis, gak malu diliatin suami kamu" Kafi melepas pelukannya menatap Arania dan menyapu pipi sang putri yang basah.
Sagara tertegun sebentar. Seperti devaju, momen seperti ini pernah ia rasakan saat merengek tidak mau pergi sekolah kepada bundanya. Saat itu hari pertama Sagara kecil masuk sekolah dasar. Walaupun di kisah yang berbeda tetapi melihat kehangatan antara Arania dan orangtuanya membuat hati cowok itu sedikit terenyuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...