~ HAPPY READING~
Author pov.
Arania menguap. Cewek itu tengah berada di balkon kamar sambil terus mengedarkan pandangannya menatap halaman rumah. Arania menunggu kepulangan Sagara yang sedari tadi belum juga kunjung terlihat.
Ia melirik jam di dinding kamar, sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB. Tidak terasa Arania sudah berdiri setengah jam di balkon sendirian.
"Terus cowok yang samperin lo semalam, siapa? Kenapa lo ketakutan lihat dia?"
Pertanyaan Sagara tadi kembali terulang memenuhi isi kepalanya. Arania menghela napas panjang mendonggak menatap langit gelap yang dihiasi bintang dan bulan sebagai peneman sepinya malam ini.
"Harusnya aku jujur dari awal tapi aku takut gimana beritahunya." Monolog perempuan itu.
Beberapa detik kemudian suara motor memecah lamunan Arania, ia menurunkan netranya kebawah. Itu Sagara. Cowok itu terlihat keluar dari garasi setelah memasukkan motor kesayangannya. Dengan gerakan cepat Arania langsung naik keatas kasur menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Kurang lebih tiga menit telah berlalu pintu kamar tak terdengar ada yang membuka.
Sagara tidak masuk ke kamar?
Karena pengap ia keluar dari selimutnya, menoleh kearah pintu yang masih tertutup rapat.
"Kok gak masuk?" Gumam perempuan itu kemudian bangkit dari atas kasur dan melangkah keluar dari kamar.
Arania mengerjap bingung, padahal jelas-jelas tadi ia melihat suaminya sudah masuk ke dalam rumah. Kenapa sekarang tidak siapa-siapa? Suasana ruang tamu dan dapur pun tampak senyap tidak ada tanda-tanda orang disana.
Aku gak mungkin salah lihat kan tadi itu Sagara tapi kok aku jadi merinding gini ya, atau jangan-jangan... "Batin Arania.
Cewek itu langsung menggeleng cepat menghalau bayang-bayangan seram yang muncul di kepalanya. Sebaiknya ia balik ke kamar. Namun pada saat hendak kembali meminjakkan kaki diatas anak tangga, netra Arania tidak sengaja melirik kearah pintu ruangan kerja Sagara yang sedikit terbuka. mungkinkah cowok itu berada di sana.
Ragu-ragu Arania memberanikan diri melangkah masuk ke dalam ruangan kerja Sagara. Objek utama yang terlihat ialah keberadaan Sagara tertidur diatas sofa dengan penampilan yang tampak lelah. Merasa kasihan lantas gadis itu keluar menuju kamar untuk mengambil selimut. Tak lama ia kembali membawa selimut ditangan dengan hati-hati Arania menyelimuti tubuh sang suami agar tidak kedinginan. Dipandangnya lama wajah tampan Sagara, lelaki itu sangat tenang dalam tidurnya. Ntah keberanian dari mana tangan mungil Arania terulur mengusap lembut rambut hitam legam milik Sagara.
Arania tersenyum tipis. Ada rasa senang, sedih sekaligus takut yang hadir secara bersamaan sehingga membuat dirinya sendiri bingung. Apakah Arania sudah jatuh cinta pada cowok itu? Woah! Tidak mungkin, hubungan mereka hanya dikarenakan perjodohan bukan atas cinta ataupun kata asmara lainnya. Perempuan itu segera menepuk kedua pipinya agar tersadar dari segala isi pikiran konyol yang tidak mungkin akan terjadi.
Buru buru Arania menjauh diri dari Sagara saat lelaki itu menggeliat namun yang terjadi rambutnya malah tersangkut dimanik kemeja yang dipakai Sagara. Membuat tubuhnya mau tidak mau harus kembali menunduk di depan wajah cowok itu. Posisi mereka kurang lebih hanya berjarak lima senti saja. Ditengah kepanikan takut Sagara bangun perempuan itu terus berusaha melepaskan rambutnya. Merasa tidurnya terusik perlahan Sagara membuka mata.
![](https://img.wattpad.com/cover/349359285-288-k54821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Roman pour Adolescents(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...