PART 23. BELAJAR RENANG

19.6K 563 11
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

"Gue pastikan next time kita akan bertemu lagi, Kara."

Seringai tipis tertarik ketika melihat gadis di depan dengan sengaja membuang wajah darinya. Ternyata keputusan ayahnya untuk memindahkan dirinya ke sekolah ini tidak begitu buruk malahan Rezvan merasa sangat beruntung. Dikarenakan hal itu Rezvan kembali bisa satu sekolah bahkan satu ruang dengan Kara, gadis dua tahun lalu yang masih ia cintai sampai sekarang.

Jika Rezvan bertekad penuh menjadikan gadis itu kembali menjadi miliknya akan tetapi tidak demikian yang dilakukan Arania. Cewek itu sangat menjaga jarak dan selalu menghindari kontak mata di antara keduanya. Tentu saja Rezvan sangat paham mengapa Arania bersikap demikian.

Bodoh. Kalau saja Rezvan tidak lepas kendali waktu itu ia tidak akan kehilangan Kara nya seperti ini. Di samping cowok itu ada Vero yang tanpa sengaja melihatnya tengah setia memperhatikan Arania sejak tadi.

Lelaki itu berdehem. "Kenapa lo natap Ara kaya gitu? Terpesona lo sama tuh cewek, hm?" Tanya Vero menyadari kegiatan Rezvan.

"Kalau iya kenapa?" Jawab Rezvan yang kini beralih menatap teman sebangkunya tersebut.

Vero terkekeh, yang benar saja cowok itu jatuh cinta pada Arania? Tapi jika iya sepertinya Vero harus memberitahukan isu yang menghebohkan Pertiwi tempo hari.

"Gak kenapa-napa juga sih. Tapi lo tau gak isu tentang cewek itu?"

"Isu apaan?"

"Lupa gue, jelaslah lo gak tahu kan baru masuk sekolah ini. "

"Isu apaan?" Ulang Rezvan.

Vero kembali menoleh pada Rezvan yang sangat menanti lanjutannya."isu kalau Arania lagi dekat sama seseorang dan orang itu ialah Sagara Omera." Ujar Vero.

"Kalau lo suka sama Arania berarti saingan lo adalah Sagara, bro." Sambungnya. "Yuk, keruang ganti. "Ajak Vero setelahnya.

Isu tersebut sebenarnya sudah ia ketahui hanya saja ia harus bersikap polos layaknya seorang siswa baru yang tidak mengetahui apa apa. Namun apa kalian tahu disaat Vero menjelaskan hal tersebut diam diam tangan Rezvan terkepal kuat dibawah meja. Mendengar nama Sagara disebutkan membuat Rezvan merasa muak dan jengkel.

Saingan ya? Mari kita lihat siapa yang akan menjadi pemenangnya, Sagara Omera. Batin Rezvan, kemudian melangkah keluar mengikuti Vero menuju ruang ganti.

Melihat kepergian kedua cowok itu Arania langsung bernafas lega. Ia sangat risih dan tidak nyaman dengan semua ini. Menyebalkan! Seharusnya cowok itu tidak pernah lagi datang, seharusnya Arania bisa hidup tenang tanpa bayangan buruk itu lagi. Namun pada kenyataannya mereka kembali dipertemukan.

"Ara, ayo ganti baju pak Burhan suruh kita kumpul di kolam. "

Kolam?

Arania meneguk salivanya sendiri.

"Ayo!" Fatin menarik Arania berjalan masuk ke ruang ganti khusus cewek.

Setelah selesai berganti seragam. Kini mereka sudah berada di are kolam. Terlihat pak Burhan mulai memberitahukan jika hari ini akan diadakan pengambilan nilai praktek olahraga. Olahraga yang terpilih adalah renang. Nama akan dipanggil secara acak. Rasa was-was mulai melanda gadis yang tengah duduk bersama teman-temannya seraya menunggu giliran. Terlihat beberapa teman kelasnya mulai dipanggil satu persatu.

Bagaimana ini? Arania tidak bisa berenang. Satu sisi ia ingin memberitahu pada pak Burhan namun disisi lain nilai praktek ini akan sangat membantunya untuk penambahan nilai ujian semester yang akan datang. Arania bingung sekarang ia tidak tahu harus melakukan apa.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang