~HAPPY READING~Author pov.
Arania hanya diam saat Sagara berjalan masuk ke dalam sebuah toko butik besar milik tante Mira. Cowok itu mengatakan kalau tante Mira meminta mereka datang ke butik miliknya untuk fiting baju.
Gadis itu berdecak kagum melihat isi toko yang tampak sangat mewah dan indah. Beragam model gaun pengantin bertengger cantik memenuhi setiap sudut toko yang luas. Arania tersenyum ketika mendapati tante Mira yang tengah berjalan kearah mereka.
"akhirnya calon mantu Omera datang juga. Sagara udah kasih tahu kamu kan mau fiting baju?"tanya Mira.
Arania mengangguk, "sudah kok, tante." jawab Arania.
"Sagara, tante udah milihin baju buat kamu kalau masih kurang pas atau tidak cocok bilang aja sama pak Danang. Dia akan bantu kamu," jelas Mira pada keponakannya itu lalu mengajak Arania untuk melihat lihat koleksi gaun yang kiranya cocok untuk dipakai gadis yang sebentar lagi akan menjadi bagian keluarga besarnya.
Gadis itu bisa melihat perempuan paruh baya itu begitu sangat antusias memilih baju untuknya. Bahkan ia tidak segan menunjukkan koleksi terbaru yang belum terpajang dalam butiknya.
Langkahnya terhenti pada sebuah gaun yang terlihat mewah namun terkesan sederhana. Dari semua gaun dan dress yang Mira perlihatkan Arania menjatuhkan hatinya pada gaun berwarna putih yang sangat elegan dan simpel.
Mira mengikuti arah pandangan Arania. Hal itu membuat ia tersenyum, "kamu menyukainya?" tanyanya.
"kayanya iya, Tan. Ara boleh pilih gaun ini? Gaunnya simpel aku suka tante." balas Arania.
Mendengar hal itu Mira lantas memanggil seorang karyawan perempuan untuk membantu Arania mencobanya. Setelah beberapa saat kemudian gadis itu keluar dari ruang ganti yang langsung disambut kagum oleh Mira.
"your really really perfeck, cantik sekali. Tante yakin Sagara bisa bisa pangling lihat kamu nanti" kata Mira memujinya.
Arania hanya bisa tersenyum kaku mendengar hal itu.
Sementara Sagara. Cowok itu sudah selesai dengan fiting bajunya beberapa saat yang lalu. Di bantu pak Danang asisten Mira semuanya bisa selesai dengan cepat karena beliau sangat mengerti selera pimpinan pilar pertama Omera muda ini. Sambil menunggu Arania selesai ia menyibukkan diri sejenak dengan layar handphonennya.
Dia mengecek WA ketika mendapati sebuah notifikasi pesan dari grup yang sudah sangat ia kenali.
Arkabian Ozora: lo dimna? Kita lgi kumpul main billiar, lo gk mau ikut?
Me:gk dulu, gue ad urusn.
Namun notifikasi dari nomor yang berbeda masuk.
Jendra Sidharmaputra:lgi sama doi kan lo? Tau gue mah, santai. Si Arka sama Dewa budeg udh gue bilngin lo lagi sama Ara kagak percya dia.
Detik selanjutnya.
Dewangga Arjuna: WOI, ORANG DISAMPING, LO GIBAHIN DI CHAT!
Jendra Sidharmaputra: kgk tuh,
Arkabian Ozora: off aja, Sa. Dua bocah ini lagi gelut kayak monyet, pusing gue liatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...