PART 2. BERTEMU LAGI.

25.1K 636 5
                                    


ASSALAMUALAIKUM YEOROBUN!

~HAPPY READING ~

Author pov.

Istirahat adalah waktu yang selalu dinanti nantikan oleh seluruh penghuni sekolah. Begitu pula dengan Fatin yang menarik tangan Arania saat ini untuk segera menuju kantin. Dirinya sudah sangat penasaran dengan cerita kemarin sore gadis itu dan penyebab kakinya berjalan pincang.

Fatin alfahira. Galak, gak suka diganggu ketika lagi dengan dunianya sendiri, bawel, kepo dan baik. Kalo kata cowok kelasnya 'cantik sih iya tapi galak kayak kak ros'. Fatin memang berparas cantik karena  perpaduan darah antara Arab-indo.

"Tin, pelan pelan cacing kamu bakalan nunggu kok" celetuk Ara.

Keduanya sudah sampai di kantin.

Fatin berdecak.

"duduk!"perintah Fatin galak setelah menemukan meja kosong.

Arania hanya diam lalu menuruti ucapan sahabatnya itu tanpa membantah.

"sekarang lo boleh cerita" Fatin mempersilahkan Arania untuk menjelaskan.

"singkatnya aku dikejar sama preman saat pulang kelas tambahan dan otomatis sore kan? Nah, aku lari dong dan gak tahunya aku masuk jalan hutan yang sepi. Aku teriak minta tolong sambil nangis tapi gak ada yang lewat satupun dan kamu tahu siapa yang nolongin aku dari preman itu?" tanya Arania menjelaskan dengan serius.

Fatin menggeleng.

Arania mendekatkan wajahnya ke arah Fatin.

"dia Sagara. Sagara yang nyelamatin aku dari mereka." ucap Arania pelan.

Fatin ingin berteriak karena shock mendengar penuturan sahabatnya. Namun dengan cepat ia menutup mulutnya menahan agar tidak terjadi kehebohan ditengah keramaian kantin.

"lo beneran liat itu dia?" tanya Fatin memastikan.

"iya. Tapi herannya ngapain dia sendirian di hutan itu? Sepi, sunyi jalannya serem banget, tahu."ujar Arania bingung dengan kemunculan tiba tiba lelaki yang menolong nya itu.

Belum sempat Fatin membalas, pekikan dari berbagai sudut kantin mulai terdengar riuh. Siapa lagi pelakunya kalau bukan 4 cowok itu.

"ARGGHHHHH, SAGARA!"

"YA TUHAN ARKA DIEM AJA BERDEMAGE BANGET! "

"DEWANGGA MY LOVE!"

"SENYUM JENDRA MANIS BANGET, NJIRRR!"

Begitulah kira kira pekikan yang dilontarkan kepada mereka. Segerombolan cowok yang berpenampilan badboy itu berjalan menuju meja paling pojokan tanpa menghiraukan tatapan penuh puja dari semua siswi yang melihatnya.

Sedangkan Arania menatap merasa bersalah karena menolongnya kemarin lengan tangan cowok itu  diperban dan terpaksa memakai kain dilehernya sebagai penahan. Pukulan itu sangat kuat dan mungkin tulang tangannya sedikit retak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang