~HAPPY READING~Author pov.
"What!!"
"lo beneran di jod-"Fatin segera menutup mulutnya agar tidak menimbulkan perhatian murid lainnya.
Arania berdecak. Sudah ia duga Fatin akan bereaksi seperti itu. Arania menarik gadis yang masih dengan tampang shock itu untuk kembali duduk.
"teman lo kenapa, Ra? Keselek petir,"celetuk asal Reno terkekeh.
"Ren, bangku lo sebelah sanah mau gue tendang biar cepat sampe, hah?!" ucap Fatin memasang wajah garangnya. Bukannya takut cowok itu malah mengelus rambutnya.
"jangan marah marah mulu, napa sih?"
"ihhh najis! Jauh jauh tangan lo dari gue!" Reno tertawa berhasil membuat gadis itu kesal. Kemudian berjalan menuju bangkunya di belakang.
Arania menggelengkan kepalanya. Reno suka sekali melihat Fatin kesal atau mengomel omel karena berhasil menganggunya. Kadang Arania berpikir jika Reno menyukai sahabatnya. Tapi kalau ditanya suka cowok itu pasti selalu menjawab 'cuman tuhan aja yang tahu' nah, jika sudah begini kan, diam lebih baik daripada emosi naik.
"Ra, lo serius dijodohin?" tanya ulang Fatin dengan nada yang pelan. Ia masih tidak menyangka jika gadis itu benar benar akan dijodohkan.
"serius, terus kamu tahu siapa orang yang dijodohin sama aku?" Gadis itu menyuruh Fatin untuk lebih dekat dengannya.
"siapa?" Fatin menurut saja karena penasaran.
"Sagara, kapten voli" bisik Arania ditelingannya.
"WHAT!! REALLY?!" pekik Fatin tidak tertolong. Untuk kedua kalinya ia sangat sangat terkejut mendengarnya. Tetapi karena syoknya tersebut kini mereka berdua menjadi pusat perhatian murid yang lain.
"kenapa, Tin?" tanya Zoya dari tempat duduknya. Zoya Anastasya, pemengang akun gosip lambe turah di SMA PERTIWI. Bisa sangat bahaya jika berita ini sampai di telingannya. Bisa bisa seantero sekolah akan gempar dan heboh.
"hah, oh ini gue lagi bahas drakor terbaru pemainnya idola gue makanya gue teriak, shock gitu" jelas Fatin mengarang tentunya. Arania ingin tertawa melihat Zoya dan teman lainnya mengangguk percaya.
"pokoknya kamu jangan bilang siapa siapa ini rahasia kita berdua, oke." ujar Arania serius.
Fatin mengangguk, iya.
Arania tersenyum senang dan sedikit lega bisa memberitahukan semuanya pada Fatin karena ia tahu gadis itu bisa menjaga rahasianya.
"aku percaya kamu, Tin."
****
Di lain tempat.
Roftoop SMA PERTIWI tampak dipenuhi oleh sejumlah siswa yang menghabiskan jam kosongnya di tempat terbuka ini.
Kelas mereka sedang tidak ada guru karena ada halangan yang membuatnya tidak bisa hadir. Terlihat empat siswa diantaranya sengaja duduk dipinggir pagar besi pembatasan Roftoop.
Dewangga, Arka, Jendra dan tentunya Sagara.
Asap rokok cukup mendominasi ruang terbuka itu saat ini sebab rata rata mereka adalah perokok aktif.
"gue udah ketemu dia dan keluarganya kemarin" kata Sagara sambil menyisih putung rokok yang terselip pada seluk jarinya.
Lalu menyesapnya kembali seraya mengeluarkan asap ke udara.
"siapa ceweknya? Kenal?" tanya Jendra.
Fyi, mereka bertiga sudah tahu mengenai perjodohan Sagara karena cowok itu sendiri yang memberitahu. Baginya mereka adalah keluarga, jadi tidak ada alasan untuk ia tutupi tentang ini.
Sagara melihat pada Jendra sebentar.
"kenal." balasnya."Ara,"jeda Sagara. "dia cewek yang gue tolongin di jalan hutan tempat air terjun hari itu" sambungnya.
"diterima?" tanya Arka.
"Hm." Sagara berdehem.
Arka terkekeh kecil, "jalannya terlalu mulus, ya? Sampai kerikil pun tak terlihat."
Sagara tersenyum miring mendengarnya.
Melihat itu ketiga laki laki yang sedang duduk bersamanya ikut menarik sudut bibir mereka sambil menggeleng.
Ada yang tahu kenapa reaksi mereka begitu? Entahlah.
****
Tring!...
Tring!.....
Suara bel pulang sekolag berbunyi, menyemarakkan suasana setiap ruangan kelas yang menghela nafasnya lega bisa pulang.
"Ra, hari ini lo gak ada kelas musik?" tanya Fatin saat mereka sama-sama berjalan keluar kelas.
Arania menggeleng. "nggak,"
"kalau gitu, gimana kalau sebelum pulang kita mampir dulu ke mall? Berhubung hari ini gue bawa motor, gimana?" tanya Fatin.
"hitung hitung buat nebus jalan jalan kemarin yang batal. Ikut ajalah, Ra. Quality time sebentar buat refresing otak, " sambungnya lagi.
Arania tampak berpikir sejenak. Sepertinya tak ada salahnya jika ia menerima ajakan Fatin. Yah, daripada sampai dirumah dia akan merasa bosan lebih baik Arania ikut saja.
"boleh deh, aku iku-"
"dia pulang sama gue" suara bass seseorang memotong ucapannya.
Arania menoleh pada seseorang yang tiba tiba sudah berada di belakangnya.
Deg!
****
MAAF YA UPNYA LAMA, MAKLUM IDE SUKA KELUAR MASUK.
SATU KATA BUAT PART KALI INI?...
JANGAN LUPA VOTE& KOMEN BIAR AUTHORNYA SEMANGAT 45 TERUSSS!
SEE YOU NEXT CHAPTER YEOROBUNN! 🤗🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...