PART 32. SKALA DAN LEON.

11.2K 373 132
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

Fatin menguap menutup mulutnya merasakan bosan dengan pelajaran Fisika yang sedari tadi ia simak namun tetap saja otaknya tidak paham. Ia pun melirik manusia disebelahnya yang tampak sangat serius dan sesekali menggerakkan tangannya menulis sesuatu disana.

Si paling rajin rangkup penjelasan guru biar gak lupa sama materinya, itulah Ara. Bukan ambis untuk paling bisa hanya saja dia perempuan yang selalu ingin berusaha untuk paham dan memfokuskan diri pada yang sedang ia pelajari. Fatin tersenyum menggelengkan kepala melihat Arania. Sehingga tak sengaja bola matanya menangkap seseorang yang diam-diam memperhatikan Arania dari kejauhan. Senyum Fatin semakin melebar ingin sekali untuk menggoda gadis disebelahnya ini.

"Ekheum," Dehemnya membuat Arania terganggu, "ada yang merhatiin lo dari tadi " Ucap Fatin memberi tahu.

Ia mengerutkan keningnya, "siapa?" Tanyanya.

Fatin menunjuk kearah luar kelas pada sosok yang tengah bermain voli dengan beberapa temannya. "Sagara, " Bisik Fatin kemudian tersenyum-senyum.

Arania menoleh mengikuti arah tunjuk Fatin namun seketika otaknya dilintasi ingatan yang terjadi semalam. Cewek itu menjadi malu sendiri jika mengingat ulang tentang malam tadi. Ah, bertemu dengan Sagara pun rasanya menjadi canggung beruntungnya tadi pagi ia tidak berangkat bersama lelaki itu.

"Manis."

Ucapan cowok itu kemarin terulang lagi di otaknya dan langsung menggelengkan kepalanya menepiskan semua itu serta menepuk kedua pipi agar kembali fokus.

Fatin melihatnya aneh "kenapa lo? Kesurupan hah? Atau jangan jangan.." Cewek itu berlagak syok menutup mulutnya pada Arania yang mulai dibuat bingung.

"Jangan jangan apa?"

"Lo sama dia udah_"

Potong Arania cepat agar tidak membuat Fatin berpikir jauh.

"Udah apa? Gak usah ngomong aneh aneh." Ucapnya.

"Ya kan siapa tahu orang lo dua udah sah"

"Jangan ada yang bicara saat tengah pelajaran saya apa kalian lupa hah! Diam dan simak materi atau keluar dari kelas." Kata bu Siti mengancam garang saat mendengar suara bising yang mengusik telinganya.

"Hehehe maaf bu. "Cengir Fatin dan Arania.

****

Jam pelajaran olahraga telah usai sejak lima menit yang lalu kini mereka sedang berada di ruang ganti.

Arka membuka loker mengambil seragamnya dan tidak sengaja melirik punggung Sagara yang terperban. Cowok itu sudah lebih dulu membuka jersey basketnya karena merasa gerah.

"Punggung lo gak pa pa?" Tanya Arka pada cowok yang tengah bermain ponsel di sampingnya.

Pertanyaan Arka langsung membuat teman temannya beralih fokus pada punggung Sagara.

Sagara mematikan ponselnya, lantas lalu ikut menoleh melihat punggungnya. "Hm." Sagara berdehem.

"Ciee pasti diobatin sama Ara kan lo," Tebak Jendra.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang