PART 40. KECOLONGAN.

5.6K 252 43
                                    

~HAPPY READING~

Author pov.

Waktu istirahat pertama berbunyi menggema ke setiap sudut SMA Pertiwi. Koridor pun kini dipenuhi oleh murid yang siap melangkah mengisi perutnya dikantin. Seperti yang Arania dan Fatin lakukan saat ini, kedua cewek itu tengah mengantri menyerbu siomay extra pedas mang Karim. Untungnya sekarang giliran Arania untuk mengambil pesanannya yang sudah siap.

"Lo duduk aja gue pesan minuman dulu." Arania mengangguk kemudian berjalan kearah meja yang tersedia dikantin.

Aroma cabe sangat menyengat pada kedua mangkok didepannya. Iyalah, sebagai penyuka makanan pedas Arania dan Fatin sengaja memilih Siomay berlevel jadinya ia sangat bersemangat dan tidak sabar untuk segera menyantapnya.

"Ah ini dia jus jeruk+ full es, aaaa gue suka bangett!" Seru Fatin meletakkan dua gelas jus jeruk segar.

"Enak banget baksonya, Tin. Gak sia-sia kita antri panjang." Ucap Arania sambil mengunyah siomay dalam mulutnya.

Cewek berambut sebahu didepannya mengangguk setuju, walaupun lidahnya sekarang terasa terbakar sebab sensasi pedas dari jajanan favorit tersebut. "Kuahnya juga seger," Seruput Fatin menikmati.

Ditengah keasikan makannya beberapa diantara murid yang lewat didepan mereka terdengar mengatakan jika akan ada pertandingan Voli di lapangan. Meja Kantin yang sejak tadi sempat ramai dihuni kini mulai ditinggalkan sebagian.

"Lo berdua gak mau nonton?" Tanya Wirda.

Arania menggelengkan kepala. "Kamu aja deh, Wir. Kita isi perut dulu."

"Gue denger yang main tim Sagara sama Devan kalau kalian gak mau nonton gue pergi dulu ya." Beritahu Wirda kemudian berlalu pergi meninggalkan area kantin.

Fatin meneguk jus jeruknya lalu menatap Arania yang masih sibuk menikmati makannya. "Ra, yakin gak mau liat Sagara main?"

"Emang kenapa?" Tanya Arania cuek, ia masih lapar untuk pergi melihat Sagara.

"Ck, lo bloon banget sih, Ra. Suami lo itu most wanted di sekolah ini pasti nanti bakalan banyak ciwi-ciwi yang mau deketin dia, emang lo mau Sagara dikerumunin mereka? Udah, ayo ke lapangan." Fatin menarik paksa Arania meninggalkan kegiatan makannya menuju lapangan.

"Pelan-pelan jalannya, Tin. Aku lagi minum nanti tum-" Arania menghentikan ucapannya ketika Fatin menoleh menatapnya tajam. "Iya, iya. Ayo nonton!"

Fatin tersenyum. "Kajha!" Seru keduanya kompak lantas segera berlari.

Sesampainya di lapangan Pertiwi.

"Gila rame banget di tribun, udah kayak pertandingan besar kemarin nggak sih?" Decak Fatin melongo sebegitu antusias nya fansbase mereka.

"Iya padahalkan mereka main cuman buat seru-seruan aja," Sahut Arania.

"Aduh yang katanya nggak mau nonton malah udah stay duluan aja disini." Ucap Aira baru saja tiba dan langsung mengambil tempat disamping keduanya.

Fatin terkekeh. "Biasalah namanya juga penasaran. Btw lo darimana bukannya tadi lo duluan perginya?"

"Ada urusan bentar diruang Osis." Sebagai anggota Osis Aira memang selalu disibukkan dengan banyak kegiatan.

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang