Assalamualaikum yourobunnn!!
Gimana kabarnya hari ini? Sehat dong pastinya... Aminnn.
So, di cerita kedua aku ini tentang perjalanan pasutri muda. But, ini merupakan cerita pertama aku mengenai perjodohan. Silahkan berkritik jika ada yang salah ataupun tidak dapat feelnya di story ini.
Penasaran?!
~HAPPY READING ~
05.00 AIR TERJUN.
Ting!
Cowok itu menoleh menatap layarnya.
Dewangga.
Lo dimana? Kita nungguin lo dirumh.Me
Entar gue pulng.Ia kembali meletakkan ponselnya di samping. Sejenak matanya memejam menikmati semilir angin sore serta suara air terjun yang jatuh dengan bebas dari ketinggian bukit.
Lelaki itu ialah SAGARA OMERA.
Disaat pikiran dan hatinya sedang kacau tempat ini menjadi tempat dirinya mencari ketenangan.
Rasanya menyenangkan setiap kakinya melangkah ke tempat ini. Alamnya masih asri dengan rimbunan daun pepohonan yang basah karena terkena gemerincik air terjun.
Lihatlah betapa indahnya ciptaan tuhan di dunia ini. Namun terkadang ada juga diantara kita manusia yang lupa bersyukur atas karunia dan kenikmatan yang telah diberikan sang semesta.
Tidak terasa hari mulai gelap sang mentari perlahan mulai terbenam meninggalkan tugasnya yang sebentar lagi akan digantikan oleh indahnya bulan dan bintang dilangit malam. Sagara menyudahi kesendiriannya dan berjalan menuruni jalan bebatuan yang bisa di arsiri setapak.
Sementara di keadaan yang berbeda seorang perempuan berlari sekencang kencangnya dengan raut wajah yang panik dan ketakutan. Rambutnya terurai bebas dipunggungnya dengan kacau. Dalam larinya ia terus berdoa berharap ada seseorang yang mau menolong dirinya dari kejaran preman hidung belang itu.
Dia Arania kara.
Ya tuhan tolong bantu aku. Gumamnya menatap sekitar yang sepi. Hatinya mulai gelisah karena suasana yang semakin menggelap dan ia hanya sendiri.
Ia menghapus air matanya dan sesekali menoleh ke belakang memastikan mereka tidak lagi mengejarnya. Tetapi ketiga lelaki dengan penampilan preman itu masih saja mengejarnya.
Hingga kakinya terkilir dan terjatuh di tanah. Seperti pemangsa yang sangat kelaparan tiga preman itu tertawa sambil mengerumuni dirinya. Ara memberontak saat salah satunya menarik tangannya. Tidak perduli dengan ia yang akan terluka Ara berusaha sekuat tenaga untuk bebas dari preman tersebut.
"mau lari kemana lagi neng cantik? Gak ada gunanya mending sama kita kita saja iya kan, " ucap preman itu yang terdengar menggelikan di telinga Ara.
"ooo tentu iya kasian kaki kamu jadi lecet seperti ini." balas teman satunya.
"saya mohon lepasin saya! Tolong!! Tolong saya mohon siapapun tolong bantu saya!!!" teriak Ara mencari pertolongan.
Preman itu tertawa lucu karena tidak akan ada siapapun di jalan hutan seperti ini. Gadis itu menggeruti dirinya karena berlari tanpa sadar ke arah hutan.
Mamah, papa tolong Ara. Ara takut. Batinnya menangis melihat tidak ada yang menolongnya. Ara takut, ia sangat ketakutan sekarang.
Hingga detik selanjutnya saat preman itu menyeret paksanya seseorang muncul memukul tekuk salah satu preman itu dengan papan sketboard hingga tersukur ketanah. Tentu saja hal itu sangat mengejutkan nya. Kedua preman yang tersisa itu berusaha menyerang balik pemuda itu dengan berbagai cara. Sialnya keberuntungan tidak memihaknya, kedua preman bertubuh besar itu berhasil dilumpuhkan oleh serangan cowok itu.
Tubuh Ara bergetar melihat perkelahian didepan matanya. Ia menutup matanya tidak memberi akses sedikitpun untuk matanya mengintip.
Lelaki itu perlahan berjalan ke arahnya akan tetapi tanpa ia sadari preman itu berjalan gontai dibelakangnya.
Dan....
Trakk!
Preman yang masih tersisa tenaganya itu melayangkan papan sketboard ke arahnya. Seakan tersadar laki laki itu berbalik dan menahan pukulan kuat itu menggunakan tangannya. Rasa ngilu dan sakit mendera memenuhi lengan tangannya. Sagara marah dan menendang kuat preman itu sampai tak sadarkan diri.
"arghhhh, "erang Sagara menahan.
Iya, cowok yang menolongnya itu adalah Sagara. Ara memberanikan diri untuk bangun dan mendekat padanya.
"k-kamu gak pa pa?" tanya Ara dengan suara serak karena habis menangis.
Cowok itu mendonggak dan tanpa sengaja mata hitam pekat miliknya bertabrakan dengan netra coklat asia indah gadis dihadapannya. Sesaat mereka saling bertatapan hingga Ara memutuskannya lebih dulu.
Sagara berdiri tanpa mempedulikan atau menanyakan keadaan Ara. Kakinya berjalan pelan dengan pergelangan tangan kirinya yang ia pegang menuju posisi mobilnya berada.
Gadis itu menutup mulutnya melihat papan sketboard yang ia ketahui milik Sagara telah patah menjadi dua. Apa pergelangan kiri cowok itu baik baik saja?
"Sagara! Tunggu aku!" panggil Ara sedikit berteriak agar Sagara menoleh padanya. Tentu saja Ara mengenal sosok Sagara. Lelaki idaman seantero SMA pertiwi dan gadis itu merupakan salah satu siswi di sekolah yang sama.
Sagara berhenti dan berbalik."masuk" suruhnya.
Tentu saja perempuan itu langsung berlari walaupun jalannya sedikit pincang. Siapa yang menduga cowok dingin dan wajah datar itu masih berbaik hati menumpanginya.
🦋🦋🦋
Hy semuanya!!kira kira gimana part pertama ini, seru kan? Jadi buat readers pantauin terus story ini ya karena next part bakalan lebihhh seru dan tentunya bakalan ada tokoh tokoh baru juga lainnya.
See you by bye!! Everyone!!
11 Agustus 2023
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA :(He is my husband)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Perjodohan, hingga sampai menikah muda dimasa putih abu abunya. Tidak pernah terlintas di benaknya ia akan menjadi calon istri di usia mudanya. Arania kara atau kerap disapa Ara ialah siswi cantik yang memiliki bola m...