But my darling, i'll be home
In your arms where i'll belong
So i'm sending you this poem from my heart
Dreams of me when you're lonely
Dreams of me when you're sad(Dreams Of Me, Mac & Katie Kissoon)
Samar-samar terdengar alunan lagu Dreams Of Me, lagu yang biasa ku dengarkan bersama Ayah sebelum kepergiannya. Kini kedua mataku mulai terpejam. Sekujur tubuhku terasa perih dan kaku. Suara mendengung dan mendesis kerap diterima oleh gendang telingaku. Kedua tanganku yang sebelumnya menutup telinga guna menghilangkan dengungan itu kini melemas. Rasanya sudah tak kuat.
Perih.
Darah segar kerap mengalir dari kepalaku. Pikiranku melayang. Terbesit memori-memori keseharianku bersama ayah, disertai lagu Dreams Of Me yang terus terputar secara samar. Aku tersenyum. Rasanya aku mulai berhalusinasi. Beberapa kali ku coba untuk membuka mata, yang kulihat adalah suasana bangunan yang hancur, disertai sekumpulan orang yang terlihat berlari berlalu-lalang dengan ekspresi wajah ketakutan. Segala sakit yang kurasakan perlahan hilang, bersamaan dengan pandanganku yang mulai kabur. Di situlah aku merasakan dingin yang luar biasa, terlihat seseorang berpakaian serba hitam di depan sana, berdiri tegap memperhatikanku.
Mungkin memang sudah ajalku.
"Ternyata seperti ini akhirnya."
***
Jangan lupa vote dan komen biar aku lebih semangat 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity;
Teen Fiction[ON GOING] Eternity; Keabadian Pernahkah kalian mendengar seseorang yang memiliki kekuatan sejak lahir? Iya, kekuatan sungguhan. Mungkin banyak terjadi dalam film karangan. Namun percaya atau tidak, Aretha Pricillia dapat melihat aura seseorang hany...