Happy Reading All!
Suasana malam hari terasa tenang dan hening, menyisakan dentingan antara piring dan sendok dalam megahnya ruang makan bernuansa marmer putih dan hitam.
"Besok Aretha masih istirahat di sini kan?" seorang wanita yang tampak di umur 35 ke atas itu bertanya.
Aretha menggelengkan kepalanya. "Nggak Tante, Aretha mau sekolah besok."
Jawaban tersebut berhasil membuat Meysha mendelik terkejut. Gadis itu baru saja keluar dari rumah sakit 3 hari lalu dan kini berkata jika besok ia akan datang ke sekolah.
"Udah istirahat di sini dulu aja, rumah kita sepi kalau nggak ada kamu Reth. Tahu sendiri kan dari dulu Meysha pengin punya adik?"
Meysha menyengir. "Mama tahu aja,"
"Nggak enak aja Tante, Meysha-nya ke sekolah Aretha malah di sini."
"Siapa bilang Meysha ke sekolah? Aretha istirahat, Meysha jagain. Kalian nggak usah ke sekolah besok, Papa izinin." Lelaki paruh baya yang biasa dipanggil Dirga itu membuka mulut, sedangkan kedua mata putrinya mulai berbinar.
"Meysha juga nggak ke sekolah?" gadis dengan piyama abu-abunya itu melebarkan mata, namun segera dibantah oleh sahabatnya yang duduk tepat di sampingnya.
Aretha menggerakkan siku-nya sehingga mengenai sahabatnya. "Kita harus sekolah besok," ia berbisik dengan alisnya yang naik-turun.
Meysha tampak ingin membantahnya, namun dengan berbagai pertimbangan ia memutuskan untuk mengikuti kemauan Aretha. Ia menghela napas sebelum kembali membuka mulut. "Meysha lupa kalau besok ada ujian Mah, Pah." Bohongnya.
"Jadi kalian besok masuk?"
Keduanya mengangguk, masih melanjutkan aktivitas makan malamnya.
"Kalau begitu hati-hati ya, Mama sama Papa besok sudah berangkat dinas dari pagi."
Meysha terdiam sejenak, satu tangannya yang terangkat guna menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya pun terhenti. Pandangan matanya lurus menatap lekat kedua orang tuanya yang masih dengan tenang menyuapkan makanan ke dalam mulut masing-masing. "Papa sama Mama besok dinas lagi? Sampai kapan?" nada bicaranya berubah drastis.
"Nggak lama, sekitar satu minggu-an di Semarang. Aretha kalau mau nginep lagi nggak papa biar kamu nggak bosen sama Bibi terus." Wanita yang kerap disapa sebagai Dian itu kembali menatap wajah putri satu-satunya.
"Mama sama Papa tahu kan kalau Meysha nggak suka ditinggal sendirian?" ekspresi wajah Meysha semakin terlihat tidak suka.
Dirga terdengar menghela napas. Sudah menjadi hal biasa dalam keluarganya, apalagi ketika ia dan istrinya akan pergi bekerja ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. "Kamu sudah besar Sha, seharusnya ngerti kalau kita ninggalin rumah juga untuk mencari nafkah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity;
Teen Fiction[ON GOING] Eternity; Keabadian Pernahkah kalian mendengar seseorang yang memiliki kekuatan sejak lahir? Iya, kekuatan sungguhan. Mungkin banyak terjadi dalam film karangan. Namun percaya atau tidak, Aretha Pricillia dapat melihat aura seseorang hany...