Happy Reading All!
Aretha menghela napas, setelah 1 jam lebih ia berada di gedung A. Pertemuan itu akhirnya selesai. Hari ini merupakan hari yang cukup melelahkan baginya. Pertemuan itu dijadwalkan akan dimulai 30 menit setelah bel sekolah, namun baru benar-benar dimulai 1 jam setelah bel sekolah. Yap, pertemuan itu delay hingga 30 menit lamanya.
Aretha menatap layar ponselnya yang kini menunjukkan pukul 17.07. Gadis itu kemudian menatap sekitar, suasana sore di sekolah ini sudah sangat sepi. Tak ada satu pun siswa berseragam yang muncul di pandangannya. Peserta kegiatan volunteer yang lainnya pun sudah pergi meninggalkan sekolah tepat saat jemputannya sudah hadir. Gadis yang masih setia mengenakan seragamnya itu kemudian berjalan menuju lorong tepat di sebelah gerbang utama. Di sana terdapat beberapa bangku agar dirinya dapat duduk sembari memesan ojek online.
Padahal saat ini jam masih menunjukkan pukul 5 sore lebih, namun suasana langit tampak lebih gelap dari biasanya. Aretha berdecak kesal ketika mengingat bagaimana membosankannya pertemuan barusan. Sekolahnya ini memang sedikit ambisius mengenai prestasi siswa-siswinya. Informasi mengenai kegiatan volunteer ini juga merupakan informasi dari sekolah. Aretha yakin beberapa peserta dari sekolahnya pasti sedikit dipaksa agar mengikuti kegiatan seperti ini. Semua peserta pun diberikan tips dan webinar sendiri agar dapat lebih mudah lolos dalam seleksi, begitulah SMA Taruna Bhayangkara ini. Pertemuan barusan juga merupakan webinar mengenai kegiatan serupa dengan tujuan agar para siswa lebih paham apa yang akan mereka lakukan ketika berada di lokasi. Webinar ini juga mengundang salah satu alumni kegiatan serupa. Namun tamu inilah yang terlambat hadir hingga 30 menit lamanya. Itulah yang Aretha kesalkan sejak tadi, ia jadi harus pulang larut di hari pertamanya bersekolah.
Aretha kembali menyalakan ponselnya, lantas membuka aplikasi ojek online sembari terus melangkahkan kakinya santai menuju lorong. Baru saja jari telunjuknya menekan ikon aplikasi tersebut, hujan deras segera membasahi dirinya. Hal itu membuatnya terkejut dan segera berlari menuju lorong agar terhindar dari hantaman air hujan.
Sial, sepertinya hujan ini akan berlangsung lama. Rintikan hujan begitu keras menghantam tanah, sudah dipastikan ini adalah hujan angin.
Aretha menghela napasnya kasar. Kemudian melanjutkan aktivitasnya memesan ojek online.
2 menit lamanya dan aplikasi tersebut masih menampilkan halaman yang sama-halaman yang menampilkan tulisan 'Mencari driver'.
Aretha kembali menghela napasnya. Bagaimana ini? Ia mencoba menenangkan dirinya terlebih dahulu. Kemudian mencoba ulang permintaan dari aplikasi tersebut. Siapa tahu aplikasinya sedang eror. Ternyata tetap saja, tak ada yang mau menerima permintaannya di kala hujan lebat seperti ini.
Aretha tampak berpikir, ia meninggalkan ponselnya masih dengan halaman yang sama, berharap beberapa menit setelah ini akan ada yang menerimanya
Sementara hujan semakin deras, guntur mulai menggelegar dan udara pun semakin dingin. Aretha duduk di salah satu bangku yang ada di sana. Ia mengedarkan pandangannya, beberapa petugas kebersihan dan satpam yang masih sempat terlihat setelah pertemuan itu kini sudah menghilang. Mungkin berteduh di dalam pos, namun entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity;
Teen Fiction[ON GOING] Eternity; Keabadian Pernahkah kalian mendengar seseorang yang memiliki kekuatan sejak lahir? Iya, kekuatan sungguhan. Mungkin banyak terjadi dalam film karangan. Namun percaya atau tidak, Aretha Pricillia dapat melihat aura seseorang hany...