31; Sebuah Kisah, Kisah Pilu

11 4 0
                                    

Happy Reading All!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All!

Enam hari sudah ia lalui dengan banyaknya hal yang akan terus ia ingat ke depannya. Dalam enam hari ini, jumlah hari yang mungkin bagi beberapa orang terasa sangat singkat, namun bagi Aretha terasa begitu lama. Ia mempelajari sesuatu hal yang baru selama ini. Ketika ia harus memanjat pohon guna mendapatkan sebuah kartu kecil, ketika ia harus menghabiskan banyak tenaga serta keringat untuk memperbaiki sebuah kelas, ketika ia melihat antusias para siswa untuk menuntut ilmu, ketika ia mengkhawatirkan sosok malaikat kecil bernama Maria dan berdoa pada Tuhan agar tak mengambilnya, ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan sosok cinta pertamanya dan mendengar kata 'Maaf' darinya, dan terakhir, ketika ia menemukan jawaban dari segala pertanyaan yang muncul dalam benaknya selama ini.

Saat ini, di saat peserta lain tengah berselebrasi atas pencapaiannya selama satu minggu sebagai relawan, Aretha justru hanya memandanginya dari lantai kamarnya. Suasana penginapan begitu sunyi karena para peserta yang berkumpul pada lapangan belakang. Mereka tampak bergembira, saling memamerkan medali perak yang disematkan pada setiap peserta atas pencapaiannya, saling berpelukan karena setelah ini akan hadir sebuah perpisahan.

7 hari yang terasa sangat lama, namun juga terasa begitu singkat. 7 hari ini sangat berarti baginya.

Gadis berkulit putih pucat itu ikut tersenyum, ia ikut berbahagia. Ikut merayakan keberhasilannya walau dengan kesendirian. Ia meraih medali yang ia dapatkan dengan susah payah selama satu minggu ini. Sebuah medali perak dengan ukiran yang indah di sana. Diraihnya pula seragam relawan yang baru saja ia dapatkan pada hari pertama kegiatan dimulai namun kini sudah sangat lusuh dengan banyaknya debu serta bercak tanah. Ia mungkin akan merindukan suasana ini.

Ia kemudian beralih pada kotak musik mini yang ia masukkan dalam koper miliknya. Ia menatapnya dengan nanar. Segala luka yang ia rasakan dari kehidupan masa lalunya, kini ia dapat merasakannya kembali. Tentu saja ia mengingatnya dengan jelas.

Dengan hati-hati ia membuka benda kecil tersebut, lantas menekan tombol pada bagian tengahnya. Perlahan, dapat ia dengar lantunan lagu 'Dream Of Me' darinya, lagu yang menjadi favoritnya di masa lalu.

Dream of me when you're lonely
Dream of me when you're sad
'Cause darling i'll want you only
You're the nicest nicest love i ever had

(Dreams Of Me, Mac & Katie Kissoon)

Pandangan gadis itu kemudian menjelajah, lantas berhenti ketika pandangannya menangkap sebuah buku yang terlihat jadul. Sebuah buku dengan ketebalan 2 senti. Pada cover-nya tertulis 'Sarah Kirana' sebagai penulis di sana. Aretha masih tak dapat mempercayai segala hal yang tak masuk akal ini. Ia jelas mengingatnya, namun terkadang ia bertanya-tanya. Apakah semua ini hanyalah mimpinya belaka?

Kedua tangannya meraih buku yang sudah menguning itu. Ia membalikkan halamannya satu per satu. Dibacanya sebuah tulisan indah yang merupakan karyanya di masa lalu. Dalam hati, ia menangis, dadanya merasa sesak. Ia masih tak ingin mempercayainya walau sudah jelas faktanya.

Eternity;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang