2. DARWIN MENGAJAK PERGI

380 13 8
                                    

Sebulan setelah perpisahan dengan Mulyono, aku dikejutkan oleh kedatangan ayahnya Ihot saat aku membersihkan meja meja diteras yang digunakan tamu hotel menjelang sore hari.

"Robby" sapaan suara dari belakangku membuatku tidak serta merta melihat, karena aku mengenal suaranya. Kain lap ditanganku ku remas dengan keras.

"Robby" namaku diulang lagi. Kepalaku kuputar sedikit untuk menoleh. Senyuman dibibirnya membuatku seketika hendak naik darah karena masih kuingat kelakuannya waktu itu.

"Oh pak Komandan" kataku pelan. "Silahkan langsung regis aja pak, kalau mau menginap"kataku dan berbalik meneruskan pekerjaanku.

"Om datang menuimu, By"

"Aku bukan orang penting yang pantas ditemui seorang petinggi seperti Bapak" jawabku sambil melap meja di hadapanku.

"Aku rindu, Robby"

"Siapa aku di mata pak Komandan?. Aku bukan siapa siapa"

"Nanti kita bicara, Mau pesan kamar dulu."

"Slahkan"

Om Pierr masuk yang kuikuti dengan mataku hingga menghilang dibalik pintu masuk.

"Huffff" aku melenguh dan kembali ke rutinitasku.

Sambil mengerjakan kerjaanku, aku berfikir bagaimana cara untuk menghindari Om Pierr karena Aku tidak menginginkan bertemu dengannya. Tidak berniat sama sekali walaupun dia sudah hadir di depan mataku.

Membawa alat alat pembersih yang kugunakan melewati samping hotel, bang Darwin memanggilku.

"Robby, keruanganku sebentar" ucapnya.

"Baik pak. Sebentar kubereskan dulu alat alat ini"jawabku dan pergi meninggalkannya.

Di dalam Ruangan Housekeeping otakku masih ke Om Pierr tentang apa rencananya datang menemuiku. Kenapa harus datang disaat aku tidak ingin dengan siapapun.

"Bang Darwin lagi, kenapa pula memanggilku. Apa aku sudah berbuat salah"tanyaku dalam hati.

Aku hanya terdiam berdiri memandangi alat alat pembersih. Agak lama aku berdiri ditempatku hanya memandangi alat alat pembersih.

"Robby, ditunggu malah melamun disini" suara bang Darwin mengagetkanku.

"Iya pak, iya. Adddduuhh! Ini sudah beres. Robby datang pak"

"Kamu ini...."

"Maaf pak!" kataku dan keluar melewatinya menuju ruangannya.

"Kenapa By" bisik resepsionis kami ketika melewatinya.

Aku diam tidak menjawab sambil berlalu.
Kubuka pintu ruangan bang Darwin dan masuk. Aku berdiri menunggu kehadiran sang Manager.

Aku menunduk ketika bang Darwin masuk tidak berani melihat wajahnya.

"Kamu kenapa hah?. Ada masalah?" Bang Darwin bertanya menunjukkan wibawanya. Galak.!

"Tidak ada pak"singkat jawabku.

"Kamu baik baik saja kan"

"Iya saya baik baik saja"

"Terus kenapa melamun?" Aku terdiam. "Nanti malam, temani abang"katanya dan kutengadahkan wajahku melihatnya.

"Nanti malam, pak?" Tanyaku sedikit heran.

"Kenapa? Kamu sibuk?"

Fikiranku tertuju ke om Pierr. Biar bagaimanapun, aku ingin tau maksudnya mendatangi aku dengan kata katanya ingin jumpa.

"Kan pulang kerja, malam pak"

"Kamu yang atur atau aku?"jutek sekali dia

"Duuuhhh"dalam hatiku. "Keras juga nih manusia"

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now