6. STORYKU

172 11 4
                                    

Malam yang penuh bahagia bagiku dan mungkin juga untuk Om Singgih. Keringat yang mengucur dari tubuh kami efek permainan yang kami ciptakan.

Pelukan Om Singgih di tubuhku adalah pertanda bahwa dia sangat menginginkanku.

"Terima kasih untuk kebahagiaan ini, By." Ucapnya merebahkan dirinya diatas lenganku. Kuusap usap rambutnya dengan jari tangan kananku.
"Oh ya kau mau cerita kan?. Om mau mendengarnya"

"Robby berbohong waktu pertama kali kita bertemu"

"Berbohong? Untuk...?"

"Semuanya"

"Hampir semua penikmat sejenis tidak ada kejujuran sayang. Ada yang demi uang, menceritakan kisah hidupnya. Ada yang hanya sekedar mengarang cerita agar bisa bertemu lagi. Om ingin mendengarnya, ceritalah"

Dengan telanjang, aku turun dari tempat tidur dan duduk di kursi rias kamar Om Singgih.

"Kejujuran. Kejujuran itu tidak punya makna lagi bagiku. Karena dengan jujur mengakui, Robby jadi sebatang kara di negeri asing menjalani hidup" Emosionalku meninggi mengingat perbuatan orang tuaku.

"Ada apa dengan jujur, By"

"Bermula dengan kedatangan saudara Ayahku... " Aku menceritakn kisahku ke Om Singgih.

"Hah? Sampai di gamparin? Sampe pingsan, By" Om Singgih bangun dari ranjang dan duduk di tepi tempat tidur.

"Dengan modal seadanya aku meninggalkan adekku yang kusayangi, meninggalkan temapt lahir dan masa kecilku, untuk melanjutkan sekolah. Kelas 2 SMA awal dari kisah percintaan ku sesama laki laki"

"Dengan siapa By"

"Serius amat Om"

"Robbyyyyy.... Kau ini"

"Iya iya, Robby lanjut" Kataku cengengesan.

Kisahku kuceritakan lengkap bagaimana perkenalanku dengan Mulyono hingga kami saling mencintai.

"Setelah ribut ribut dan keluar dari bangunan? "

"Jadi tukang cuci di restoran"

"Sampe disitu aja? "

"Masih panjang."

"Terus.. "

"Ownernya jatuh cinta sama Robby dan juga Managernya".

" Gila...!"

"Namanya Exell. Orang kaya tapi pelit. Kami pernah tinggal serumah sebelum kuputuskan untuk tidak menerimanya lagi"

Bagaimana awalnya aku dengan Exell kuceritakan semua. Juga dengan Handoko.

"Keluar dari Restoran aku jadi pengamen demi mempertahankan hidup dan sekolahku"

"Uang sekolahmu, biaya hidupmu bagaimana By! "

"Dari gaji bekerja dan mengamen itu. Hingga aku sedikit lega sewaktu kenaikan ke kelas 3. Aku mendapat beasiswa dari pemilik yayasan karena aku juara umum. Kelas 3 Robby tidak mengeluarkan sepeserpun" Aku berhenti sejenak. "Tapi... "

"Tapi... "

"Pemilik Yayasannya seorang petinggi kepolisian. Juga suka sama Robby."

"Lah gimana ceritanya bisa begitu"

"Dia memberikan juga uang kuliahku. Karena mereka menantang aku bila masuk PTN dengan jalur PMDK. Robby berhasil masuk ke 2 PTN di kota ini. Awalnya ketika Om Pierr ulang tahun perkawinan di restoran aku bekerja. Ternyata Om Pierr suka sama Robby ketika kami pertama kali bertemu di rumahnya waktu aku diajak anaknya teman sekelasku ke rumahnya. Anaknya gay juga, tapi preman di sekolah kami. Kelakuannya... huhhh... "
Kuceritakan bagaimana aku dan Ihot bercinta hingga aku bisa mendapatkan lobangnya Ihot.

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now