22. Aku dan Om Pierr Bejumpa Mulyono

135 8 0
                                    

Membangunkanku pagi itu, Om Pierr memelukku dengan erat sambil menciumi pipiku.

"Eeeeeeggghh" Geliiatku

"Bangun sayang"

"Jam berapa?"

"Delapan lebih. Tuh sarapan sudah ready. Tadi kusuruh petugasnya beli. Bangun... Ayo"

Perhatian Om Pierr ditunjukkan kepadaku. Akupun bangun dari tidurku masih dalam keadaan telanjang dan meraih handuk untuk segera mandi.

Saat aku menyirami tubuhku, kulihat Om Pierr masuk.

"Kan sudah mandi, kenapa masuk" Kataku.

"Tidak ingin melepaskan momen ini sayang. Sini Om sabuni"katanya.

" Tidak usah, Om. Biar Robby sendiri"jawabku.

Om Pierr tidak menghiraukan ucapanku. Dia mengambil sabun dan melakukan keinginannya. Aku diam saja.

Ku bersihkan badanku setelah di sabuni, tapi Om Pierr mendekapku dari belakang sudah dalam keadaan telanjang.

"Mau lagi... " Tanyaku

"Kenapa? Hari ini kau milikku" Sahutnya.

Tubuhku disandaemrkan di tembok lalu mengoral kontolku.
Tanganku bergerak memaju mundurkan kepalanya.

Tidak puas rasanya tanpa mengisap kontolnya maka ku tarik tubuhnya agar berdiri.
Tau apa yang kuinginkan, Om Pierr berdiri lalu menciumi bibirku, leher, dada dan tetek ku.

"Gantiaaaaan Ooooom"pintaku masih dalam kenikmatan.

Om Pierr tersenyum. Gantian aku yang men servisnya. Kontol dan anusnya tidak luput dari jilatan ku. Buah pelernya tidak kutinggalkan membuatnya tidak kuat menahan air pejunya yang hendak keluar.

" Robbyyyy.... "Desahnya.

Maka kuisap isap kontolnya sampai dia mencapai kenikmatan. Air maninya tertumpah di mulutku, lalu kubuang.

" Kamu... "

"Tidak usah Om" Kataku. "Yang penting waktu Om datang menjumapiku terbayar" Sahutku

Aku tidak tau apa yang ada dalam hati dan pikiran Om Pierr, karena saat mandi dia selalau memelukku.

"Kapan selesainya mandi kalau begini terus Om" Kataku.

"Biarkan Om memelukmu sayang" Jawabnya.

****

Sarapan yang sudah disediakan Om Pierr kami santap bekal kami sampai siang nanti. Herannya aku, pada saat makan, Om Pierr mearikku agar duduk disampingnya. Tidak ada suap suapan. Yang penting tubuhnya menempel di tubuhku. Itu saja.

Aku sampai senyum senyum dibuatnya.

"Konsep makan yang indah" Kataku membuat tangan kirinya memelukku.

"Om sayang kamu Robby. Besok kau bebas" Katanya. Ku lirik wajahnya.

"Om ada apa" Tanyaku.

"Tidak apa apa. Makankah. Kita jalan jalan hari ini sampai malam. Malamnya Om antar kami, terus Om pulang. Tapi sebelumnya kita ke hotel sebentar serahin kunci kamar." Jelasnya.

'Om... "Tidak ku lanjutkan kata kataku.

" Ya! Bicaralah Robby"

Aku malah terdiam. Tidak ada kata kata yang bisa kurangkai.

"Ya Om. Hari ini Robby milik Om. " Kataku akhirnya.

****

Pertokoan demi pertokoan kami sunggahi untuk membeli keinginan Om Pierr. Aku hanya mengekor dibelakangnya ketika dia bertanya ke penjaga toko yang kami datangi.

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now