12. TEMAN MAHASISWAKU

147 10 1
                                    

Hasil study kelompok kami yang akan kami presentasikan untuk menambah nilai ujian kami, benar benar ketinggalan di kontrakanku.

Ini merupakan kebodohan yang pernah aku lakukan. Betapa teledornya aku.

"By, mana hasilnya, keluarkan keluarkan, cepat. Biar dibagikan" Tubagus tidak sabar untuk melihat.

"Bentar. Ada di tas" Jawabku sambil menaikkan tas ku ke atas meja. Aku mulai panik setelah melihat isi tas ku.

"Gus, gimana ini. Ketinggalan"

"Gimana bisa, By. Sebentar lagi giliran kita"

"Aku pulang bentar ya"

"Pulang? Jauh gak kost an kamu? "

"10 menit. Akun lari lari saja"

"Biar kuatar."

"Gimana Gus?" Tanya Bian membuatku semakin panik.

"Kalau terlambat, bilang kelompok lain yang duluan, Bian. Aku antar Robby ke kost nya mau ambil"

"Huhhh... Pikun. Masa bisa lupa" Sewotnya Bianca ke aku.

"Maaf. Ayo Gus"

Dengan diam diam Aku dan Tubagus keluar kelas setelah membisikkannya ke dosen kami.

*****

"Ehhh bang Robby. Kenapa pulang bang" Bang Agil sedang mempersiapkan meja meja kedai.

"Iya bang. Ada yang ketinggalan" Jawabku. "Udah siap siap"

"Iya biasalah bang" Jawab bang Agil.

"Kau tinggal disini, By"ucap Tubagus.

"Iya Gus."

"Ini, didepan kontrakan? "

"Kedai kopi ku, Gus. Tiap pulang kuliah aku jualan. Kalau ada kegiatan kampus, bang Agil yang gantikan aku"

"Keren kamu, By"

"Biar jangan boring aja, pulang kuliah bengong. Yuppp udah ini, ayo" Kataku setelah mengambil berkas presentasi kami. "Ayooo, malah bengong" Kataku karena Tubagus masih memperhatikan usahaku.

"Iya.. Iya.. "

Diatas motornya, Tubagus masih penasaran dengan usahaku. Menanyakan modal dan pendapatan ku. Yang kujawab apa adanya.

"Pulang kuliah bisa mampir gak, By"

"Datang aja. Tapi bayar kalau ngopi"

"Iya ialah, masa gratis. Yang ada kamu bangkrut, By"

"Datang aja, Gus. Kapan aja kamu datang silahkan."

"Sama teman teman nanti"

"Dengan senang hati. Dengan begitu aku tau apa kekurangan kedeai ku nanti. Tentu kalian pasti memberi masukan"

"Betul By. Tapi konsep kedeai mu bagus By. Kaya apa gitu. Suka aku tengoknya"

"Makanya datang aja."

"Nanti ajak teman teman lah"

*****

Mulutnya Tubagus seperti mempromosikan kedai ku walaupun dia belum pernah mencicipi kopi asli buatanku, menghipnotis teman temanku yang dulu menjaga jarak ke aku.

Dimulai dari 4 orang hingga kedeaiku hampir setiap pulang kuliah didatangi teman temanku. Hingga ada yang menginap.

Francisco yang pendiam di kelas kami sering mampir dan bahkan minta menginap.

Dia terkenal adalah seorang anak yang kaya raya, tapi dari penampilannya seperti kurang kasih sayang.

Tanda tanya di hatiku, kenapa dia sering tidak mau pulang ke rumahnya bila sudah ada di tempatku.

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now