31. JUMAT

99 5 1
                                    

Pagi yang cerah menyambut hariku sekeluar dari rumah. Semangat kerja yang tak pernah kendur ku tanamkan dalam diriku. Lelah ku singkirkan dari hatiku demi mencapai cita-cita ku.

Berangkat lebih awal membuatku tiba di kantor mendahului staf staf di perusahaan ku magang.

"Pagi pak" Sapaku ke seseorang yang tak kukenal entah dari bagian apa.

"Pagi" Balasnya. "Ehh tunggu sebentar" Katanya memperhatikan nametag yang kupakai. Dia lalu memegangnya dan membacanya. "Anak magang? " Tanyanya.

"Iya pak. Sudah hampir 3 minggu" Balas ku.

"Bagian Hubungan Industri"

"Iya pak"

"Pak Ridwan tentunya"

"Betul pak. Kenapa pak? "

"Masukkan dulu ranselnya, ikut sama saya ya. Kita ngobrol. Mumpung masih pagi"

"Bo... leh, pak. Saya ke dalam dulu naruh ransel"

"Langsung ke mari ya."

"Baik pak"

Melewati gang gang office, aku bertanya dalam hati. Siapa dia? Kenapa mengajak ngobrol? Tapi aku berfikiran positif saja.

"Bang Robby, mau dibuatkan kopi atau teh" OB kami yang kutemui di dalam kantor yang sedang membersihkan meja meja menawarkan jasanya.

"Tidak usah mas. Makasih. Nanti saja" Kataku sambil meletakkan ransel ku. Lalu meninggalkan ruangan.

"Mau kemana bang Robby? "

"Itu, di depan ada yang ngajak ngobrol"

"Oh itu pak Boss. Anaknya yang punya perusahaan. Orangnya tinggi, putih, ganteng kan? "

"Iya mas."

"Dia jarang ke mari. Gak tau kerja dimana. Tapi dia adalah anak boss besar. Temui saja sana, sekalian minta kerjaan kalau dah selesai magang. Bang Robby kan pintar, lebih ganteng dari dia. Pasti di terima, bang"

"Enggak mikirin kesana mas. Mau diajak ngobrol saja dah syukur kalau dia anak big boss. Ya sudah tak tinggal sebentar"

"Ok bang."

****

Sudah ada beberapa karyawan ketika aku hendak menemui bapak yang katanya anak big boss perusahaan tempat magang.

Sapaan demi sapaan kubalas dengan menyebut 'Pagi'

"Eh Robby. Mau ngopi atau sarapan" Tawarannya.

"Sudah sarapan tadi pak"

"Ngopi aja. Kita ke kantin" Ajaknya.

Ku turuti apa katanya dan mengikutinya. Dia meletakkan tangannya dipundak kiriku. Aku bisa menciun bau farmumnya. Tidak tau apa merknya, karena aku belum mengenal jenis jenis parfum.

"Eh pak boss. Mau sarapan pak? " Sambut petugas kantin yang berpakaian ala restoran.

"Kopi, tapi disaring ya, Bu. Robby mau apa pesan aja"

Aku terdiam sejenak. Mau pesan apa karena tadi sudah sarapan.

"Si abang satu ini sepertinya tak pernah liat di kantin. Mau pesan apa bang. Ganteng men" Si mba petugas kantin memujiku.

"Kopilah bu." Jawabku. Dan duduk menghadap pak boss.

"Kenalkan. Saya Giovanno. Panggil saja Gio atau Vanno" Katanya menyodorkan tangannya. "Saya jarang ke sini. Saya mengurusi pabrik"

"Oh pabrik yang kemaren saya datangi ya pak. Kemaren saya di ajak pak Ridwan kesana"

"Saya tau kalian kemarin ke pabrik."

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now