40. Aku dan Novri.

99 3 0
                                    

Pukul 07.10 di kantor yang setengah hari itu, aku didatangi Gio untuk mengingatkan agar tidak ikut nanti ke rumah pak Novri.

"Robby, mau bicara sebentar" Gio mencegahku di halaman kantor.

"Maaf pak, di lihatin staf staf itu. Aku gak enak." Kataku dan berjalan menuju kantor.

"Robby... Robby... " Susuknya.

Aku hanya diam sambil berjalan. Aku tidak ingin di cap orang lagi sebagai penjilat karena berbicara dengan anak pemilik perusahaan.

"Bapak jangan bikin masalah lah. Orang orang pasti tanda tanya hubungan apa aku dengan pak Boss" Kataku seperti berbisik di sampingnya.

"Perduli apa kau sama orang. Aku yang ingin bicara kenapa takut"

"Takutlah. Orang orang tidak ada yang berani kuperhatikan bicara sama bapak. Takut dikatain yang tidak tidak"jawabku membuat dia berhenti.

"Jangan pergi ke rumah Novri"katanya dari tempatnya behenti.

Aku melanjutkan jalanku. Tidak memperdulikan lagi.

Rupanya pak Gio mengikutiku dari belakang hingga ruangan staf kami.

Aku memperhatikan dia bicara dengan pak Novri lalu pergi meninggalkan kantor.

****

Mulai dengan aktivitasku sendiri karena Clemen masih kosong bangku mejanya.

"Kenapa belum datang juga ini anak? Apa masih ijin ya" Gumamku. "Pak Ridwan juga belum datang. Jam segini biasanya sudah ada" Aku masih bergumam.

Tak lama kemudian OB masuk  menghampiri ku setelah permisi dari staf staf yang sudah datang.

"Bang, ditunggu pak Novri di kantin" Bisiknya.

"Di kantin? Mau ngapain"

"Sarapan mungkin"

"Ok. Makasih ya bang. Aku kesana" Jawabku yang langsung di tinggal OB.

"Tadi sama pak Gio. Apa mereka sedang... " Pikirku dan langsung beranjak dari duduk ku.

"Robby, mau ke kantin ya?" Suara bu Devi.

"Iya bu"

"Nitip ya. Kopi sama gorengan" Pinta bu Devi dan memberikan uangnya.

Akuengerutu dalam hati, 'tadi OB ada gak minta dibeliin. Sekarang minta tolong. Ufffss'

"Baik bu"

Melangkah menuju kantin pikiranku masih ke pak Gio dan pak Novri. Karena aku yakin mereka pasti pernah berhubungan.

Aku melihat pak Novri dan pak Gio sedang bercakap. Di hadapan mereka gelas kopi yang masih mengepul.

"Selamat pagi pak" Sapaku. Petugas kantin langsung menawarkan dagangannya.

"Bang tampan mau ngopi atau apa nih bang"

"Cuma sebentar. Tidak usah" Jawabku.

"Bikin kopi aja, mba" Pinta pak Gio.

"Gak usah mba. Tadi sudah ngopi" Jawabku lalu duduk di dekat pak Novri.

"Bapak panggil aku? Ada apa pak? " Tanyaku.

" Nanti sepulang kerja."

"Sepulang kerja? Kan janjinya  sore Pak"

"Pak Gio... "

"Pak Gio kenapa pak"

"Dia ingin mengajak kau, Robby"

"Bapak kan sudah minta aku untuk ke rumah dari kemaren kemaren.. Kenapa dibatalkan"

MY LIFE BAG. 2Where stories live. Discover now