Chapter 35 🔞

2.4K 81 17
                                    

🔞🚨
Don't forget to vote and comment guys
Happy reading
•••

Malam terakhir yang mereka tunggu pun tiba. Sebab di malam ini tidak ada satu pun kamera yang menyorot. Hanya ada 7 orang di vila, hanya dreamies.

"Chan, permainannya apa nih?" Renjun bertanya saat Haechan membawa setumpuk kertas karton yang sudah digunting (kartu). Sementara Jeno membawa bir kalengan serta satu botol cola kosong.

"Dare or dare."

"WHATT?!!"

Haechan terkekeh kala melihat ekspresi mereka semua. "Kan suka-suka gue."

"Udah sih, dijamin seru," imbuh Jeno, kaki tangan Haechan dalam permainan ini.

"Gila aja dare or dare, biasanya kan truth or dare."

"Biar beda, Jun. Jadi gimana? Pada setuju gak?"

Mereka diam sejenak.

"Ya udahㅡ"

"Setuju gue." Ucapan Haechan dipotong oleh Mark.

"Oke deh setuju, lo pasti gak buat plan B kan?"

"Yoksi! Emang Jaeminnie paling paham."

Mereka pun duduk melingkar di karpet berbulu. Menunggu Jeno membagikan bir dan juga Haechan yang menyiapkan perlengkapan permainan.

"Gue lebih setuju kita gunting kertas batu sih daripada dipilih pake botol, seenggaknya biar semua kebagian."

Usulan Renjun diterima baik oleh semuanya.

"Yang kalah yang duluan ngambil kartu dare."

"Abis itu yang udah dapet kartu gak usah suit lagi sampe semuanya kena dulu."

"Satu putaran dihitung setelah semuanya kebagian."

"Oke!"

"Fyi, permainan ini 21+ karena gue sesuain sama umur kita."

"Anjingg?! Kenapa gak lo bilang dari awal?"

"Rileks, Jaem. Cuma permainan."

Jaemin menoleh ke arah Chenle. Yang ditatap hanya mengangguk. Kapan lagi permainan ini bisa dilakukan kalau tidak sekarang? Lagi pula hanya satu malam ini saja.

"Gue ingetin lagi, permainan dare or dare cuma berlaku buat malam ini. Besoknya, semua kembali ke semula."

Setelah semuanya setuju, putaran pertama pun dilakukan.

Chenle kalah di percobaan pertama, ia mengambil kartu dare dengan sedikit gugup. Di sampingnya Jaemin pun ikut was-was.

"Dapet apa lo?" Jisung bertanya kala Chenle mengernyit.

"Duduk di pangkuan Mark sampai putaran berikutnya," baca Chenle sambil terkekeh. "Ini doang?"

"Hahahah, sini, aegi." Mark menepuk pahanya. Chenle pun beranjak dan duduk di sana, lalu bersandar di dada bidang Mark. Tanpa menghiraukan Jaemin yang melihat dengan cemburu.

"Liat Jaemin hyung!" Jisung tertawa, meledek Jaemin.

"Asem banget muka lo," kata Mark. "Gak gue apa-apain, tenang aja."

"Profesional dikit napa."

"Iya, iya, lanjut!" Jaemin pun mengenyampingkan perasaan pribadinya.

Percobaan kedua, Renjun yang kalah.

"Ciuman sama member di sebelah kanan lo selama 5 menit."

Renjun membelalakkan matanya. Di sebelah kanannya adalah Mark. Dan yang paling penting, ia belum pernah berciuman.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang