31. Jadi Asing

391 56 32
                                    

Keluarga besar Al Kaivan melepas para anak, menantu dan cucu dengan sedikit tak rela tapi ya mau bagaimana lagi. Hidup tetap berjalan dan tiap manusia harus berjuang. Kini yang bisa mereka lakukan adalah saling mendoakan dan tak lupa selalu berkabar.

Sena pun sudah memutuskan untuk menolak tawaran Abel, membuat Abel sedih tapi bisa ditenangkan oleh sang suami.

"Tenang Yayang Belle-Belle, nanti kita nyari lagi, siapa tahu besok nemu titisan Kareena Kapoor sama Katrina Kaif versi berjilbab."

"Hahaha, oke Mas Bi! Cus ah, kita go home."

Lalu para anak, menantu dan para cucu pun kembali ke tempat dan kesibukan masing-masing.

Selesai melepas keluarga yang lain, para penghuni Al Kaivan kembali ke rutinitas seperti biasanya. Dan karena Keenan tak ada jadwal kerjaan dan tak ada jadwal mengajar, dia akan mengerjakan aktivitas sangat digemari oleh para kaum rebahan. Sepanjang hari, Keenan memilih bersembunyi di kamarnya, leyeh-leyeh, rebahan, mainan HP, sambil nyanyi dan kalau lagi sadar diri sholawatan, dan kembali nyanyi lagi dan tanpa dia sadari malah ngorok sambil meluk guling kesayangan terus kembali bangun lagi dan HP-an lagi. Begitu terus. Tidak ada yang memarahi karena keluarga sadar, si anak bujang memang banyak kegiatan jadi misal sesekali dia santai ya gak papa asal jangan tiap hari.

Ponsel Keenan kembali berbunyi. Dia yang lagi pose rebahan sambil merem melek akhirnya mencari ponselnya. Keenan segera mengecek siapa yang mengirim chat. Rupanya ada chat dari Ivan.

Ivan : [Hang out yuk? Kemana gitu?]

Keenan : [Mager]

Ivan : [Ah, elah. Ini aku rencana kumpul-kumpul bareng yang lain. Ada Rio, Aldo, Vano dan Farel]

Keenan : [Salam aja buat yang lain]

Ivan : [Ish, ayolah. Keluar kandang. Gak bosen jagain rimba mulu, apa?]

Keenan : [Gak tuh!]

Ivan : [Kalau kamu sering dolan, siapa tahu dapat calon bini]

Keenan : [Calon bini di sini banyak, aku tinggal pilih aja]

Ivan : [Halah! Katanya stok calon bini banyak kenapa belum ada yang nyangkut?]

Keenan : [Kan aku belum tebar jaring? Ya masih zonk lah!]

Ivan : [Busyeeet! Bukan lempar pancing tapi jaring. Gak niat bojo loro, telu, papat, limo, kan?]

Keenan : [Papat]

Ivan : [Ah elah. Ngomong sama orang sinting, aku ikutan sinting. Ya sudah kalau gak mau, aku mau OTW]

Keenan : [Okok! Be happy, salam buat yang lain]

Keenan kembali memeluk guling kesayangan. Namun, ponselnya kembali berbunyi. Keenan kembali membuka pesan yang ternyata masih dari Ivan.

Ivan : [Beneran nih gak mau ikut?]

Keenan : [😴😴😴😴😴😴]

Ivan : [Ck! Ya wis, tak tinggal. Jangan iri besok aku punya pacar!]

Keenan : [Bulan depan, aku punya teman satu ranjang]

Ivan : [🤪🤪🤪🤪🤪 Yakin Lu?]

Keenan : [Yakin lah, bulan depan, depannya lagi, depan lagi, depan lagi dan tahun depan masih panjang. 😎😎😎😎😎]

Ivan : [😒😒😒😒😒😒]

Keeenan : [ 👻👻👻👻👻]

Ivan : [🤬🤬🤬🤬🤬🤬]

Keenan tertawa lalu kembali rebahan dan memeluk guling kesayangan. Keenan pun tak sadar malah tertidur. Baru juga memejamkan mata, Keenan mendengar suara ribut di luar.

Jodoh Untuk Pak Komting! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang