Masuk novel??
Ia kira transmigrasi hanya karangan belaka, namun pemikiran itu di patahkan oleh kejadian yang ia alami. Ia bertransmigrasi ke sebuah novel ber tema kan fantasy dan ia masuk ke raga siluman ular.
ohh tidakk!!
ia tidak suka dengan ular...
Keesokan harinya, Chrys sudah siap dengan pakaian berwarna biru emasnya yang biasa ia pakai khas siluman ular. Ia duduk di kasur nya sambil melihat ke arah telapak kakinya yang diperban karena ritual Ante'-ante' kemarin. Kemudian ia menatap ke arah kulit tangannya yang sedikit mengelupas. Karena Ia ngeri melihatnya, ia menutup tangannya menggunakan sarung tangan yang senada dengan warna pakainnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nonaa" ucap Marie yang masuk ke kamarnya tanpa kedua temannya. Ia memang menyuruh ketiga dayang pribadinya itu langsung masuk saja dan tidak perlu mengetuk pintu.
"Anda dipanggil tuan dan nyonya di ruang kerja tuan, nona" lanjut Marie.
Ia menatap Marie kemudian mengangguk. "Baiklah Marie, terimakasih sudah memberi tahuku" balas Chrys dengan senyuman lebarnya. Ia sudah hafal letak ruang kerja ayahnya karena selama tiga hari ini ia selalu berjalan-jalan menelusuri kediamannya.
******
Chrys berhadapan dengan kedua orang tuanya yang langsung memeluknya begitu ia masuk.
"Nak, kami semua akan sangat merindukanmu disini" ucap ibunya dengan nada sedih memulai pembicaraan yang ia tidak mengerti.
"Memangnya ada apa bu?" tanya Chrys heran dengan ucapan ibunya.
"Kau akan meninggalkan kediaman ini nak selama tujuh hari untuk berganti kulit. Dan hari ini kau akan berangkat ke gerbang Woodpine bersama pemuda dan pemudi yang mengikuti ritual kemarin. Apa ayah tidak memberi tahumu?" jelas sang ayah.
"Ayah tidak memberi tahuku" jawabnya dengan mengernyitkan dahi. Kenapa mendadak sekali ayahnya ini memberi tahu dirinya.
"Ayah lupa kalau begitu" cengir sang ayah yang merasa bersalah. Ia hanya mengangguk pasrah saja. Lagian itu berarti ia dapat melihat-lihat wilayahnya karena kemarin ia tidak sempat menikmati keindahan dari wilayahnya sebab terlalu fokus pada ritual yang ia jalani.
"Chrys sayang, jangan lupa untuk bersiap-siap ya! Dan Bla bla...." oceh ibunya sambil menyuruhnya untuk duduk ditengah-tengah antara ayah dan ibunya.
Ia hanya mendengar ocehan ibunya itu dengan malas. Ia sangat lapar dan ingin sekali makan. Makan apapun ia tidak masalah, sekalipun itu hewan yang menjijikan. Ia kemudian menatap ke arah lengan ayahnya yang sedang digulung. Ia membayang lengan itu akan sangat enak jika ia makan. Ia menjilat bibir bawahnya dan mendekatkan mulutnya ke arah lengan ayahnya.
Srett
"Chrys!" panggil ibunya sembari menahan bahunya agar tidak memakan ayahnya sendiri. Untung saja ibunya menyadari kelakuan anehnya. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi.
Chrys tersadar dari pikiran buruknya ketika ibunya memanggil namanya. Ia menengok ke arah ayahnya yang memandangi nya dengan tatapan lembut, kemudian ayahnya itu mengusap surai biru langitnya yang indah.