41

1.6K 110 64
                                    

"Chrys!! Di belakang!!" peringat Arzhel seraya menghindari tanaman bunga yang menjalar ke arah dirinya.

Chrys seketika bangkit dan berlari sekencang-kencangnya menghindari kejaran tanaman bunga itu. Ditengah-tengah pelariannya, ia melihat ke sekeliling yang amat sangat berbeda. Ruangan yang tadinya sangat indah bersih seketika digantikan dengan ruangan berdebu dan menyeramkan.

Penerangannya pun sangat redup sehingga merugikan posisi Chrys yang notabene nya siluman ular yang penglihatannya dan pendengaran nya terbatas. Keempat teman-temannya pun terlihat sama seperti dirinya yang menghindari kejaran tanaman bunga. Dengan sesekali teman-temannya itu melawan menggunakan tubuhnya.

Tidak ada senjata apapun yang dapat digunakan karena senjata yang biasa mereka bawa sudah di ambil oleh tikus-tikus sialan yang membawa mereka kesini. Hanya ada batu berukuran sedang yang tergeletak di lantai ruangan itu, namun sangat terbatas jumlahnya. Chrys sendiri hanya mendapatkan tiga batu berukuran sedang dan belum ia gunakan sama sekali.

"TAHAN NAFAS KALIAN!! JANGAN SAMPAI MENGHIRUP ASAP ITU!" teriak Arcangela yang berjauhan dengan teman-temannya.

Arcangela lah yang pertama sadar jika mereka sedang dipengaruhi oleh aroma bunga yang menyebabkan halusinasi. Mungkin karena ada sebagian kekuatannya yang hampir sama dengan tanaman itu yang mampu membuat membuat seseorang terhipnotis, menjadikan dirinya langsung sadar akan jebakan dari tanaman bunga itu.

"BUNGA SIALAN! MATI SAJA KAU!!" ucap Gracelynn seraya melempar tanaman bunga itu dengan batu seukuran genggaman tangannya tepat di titik lemah tanaman itu.

"Ck, KENAPA TIDAK ADA TANGGA SEPERTI SEBELUMNYA?!! SIALLL" umpat Matarys sambil berlari menghindari tanaman bunga yang semakin mendekat ke arahnya. Yang ia tahu jalan keluar dari tempat ini sebelumnya ada di langit-langit ruangan ini.

Begitulah racauan teman-temannya menghadapi tanaman bunga pemangsa itu. Kakinya terus berlari dengan cepat, seiring otaknya yang berpikir keras. Ia memaksakan otaknya agar bekerja lebih keras dari biasanya, hingga ia melihat tanaman pemangsa yang berbeda dari tanaman lainnya. Tanaman bunga pemangsa itu paling besar dari yang lain dan berada tepat dibawah pintu keluar yang ada di langit-langit. Bahkan julur tanaman itu sampai melekat di sana.

"TEMAN-TEMAN!! LIHAT ITU!" teriak Chrys tiba-tiba dengan menunjuk ke arah tanaman yang paling besar itu.

Gracelynn, Arcangela, Arzhel, dan Matarys yang mendengar teriakan Chrys langsung saja mengalihkan pandangannya kepada Chrys lalu melihat tanaman bunga yang berada di tengah-tengah ruangan yang ditunjuk oleh Chrys.

Seakan memiliki pemikiran yang sama mereka langsung berlari ke arah tanaman raksasa itu dan memanjatnya. Sang tanaman yang merasa sesuatu menempel di bagian tubuhnya dengan segera menyerang sesuatu itu secara brutal. Tanaman itu bahkan tidak mempedulikan bagian tubuhnya yang rusak akibat serangannya sendiri.

Tanaman lain yang mengejar Chrys dan teman-temannya tadi pun ikut menggerayangi tanaman raksasa itu yang membuat tanaman pengejar mereka ikut terserang gigitan tanaman raksasa itu.

Chrys dan teman-temannya dengan sekuat tenaga terus saja memanjat tanaman raksasa itu seraya menghindari serangat yang datang secara tiba-tiba. Sesekali mereka melemparkan batu yang tersisa di tangan mereka sebagai bentuk perlindungan diri. Hingga sampailah mereka di pintu keluar yang berada di langit-langit ruangan itu. Pintu itu tertutup rapat tanpa ada satu pun celah yang terlihat.

"Ayo terbukalah pintu sialan!!" mohon Matarys memukul-mukul pintu itu.

"Bagaimana penjaga penjara ini membuka pintu saat kalian tertangkap?" tanya Chrys.

"Kami berada di paling belakang, jadi tidak melihatnya" ucap Arzhel yang berada di kanan Chrys.

Sebuah keberuntungan sebenarnya karena mata mereka yang tidak di tutup saat menuju ke penjara ini. Mungkin orang-orang itu mengira mereka tidak akan bisa keluar dari penjara ini, jadi tidak memberikan penghalang apapun pada mata mereka.

CHRYSOPELIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang