12

5.1K 295 1
                                    

"TEMAN-TEMAN LIHAT APA YANG AKU BAWA!" ucap Chrys dengan melantangkan suaranya karena teman-temannya saling berjauhan.

"Wah, benar-benar seperti bocah" celetuk Matarys yang mendekat ke arah Chrys.

"Apa?!" tanya Chrys dengan tidak santai sembari mengambil memindahkan ikan itu ke kain yang lebih besar.

"Pffft, lihatlah wajahnya itu. Jelek sekali" ejek Matarys saat teman- temannya yang lain mendekat. Mereka yang ada disana tertawa melihat penampilan Chrys yang seperti gelandangan.

"Begitu ya? Sebenarnya aku ingin membagi-bagikan ikan hasil tangkapanku. Tetapi sepertinya kau tidak mau" ucap Chrys membalas ejekan Matarys. Yang membuat Matarys menjadi panik.

"Oh, bagaimana bisa kau secantik ini walaupun ada kotoran di wajahmu?" rayu Matarys dengan mencubit pipi Chrys.

"Berhenti membujukku. Aku geli mendengarnya." timpal Chrys dengan raut wajah geli nya.

"Tapi berikan aku-"

"Iya"

Hari sudah menjadi gelap. Chrys pun sudah berganti pakaian. Ia duduk di depan tenda melihat semua teman-temannya yang sibuk dengan urusannya sendiri. Ia lalu memandangi Matarys yang sedang membuatkan api untuk Asteria memasak ikan. Padahal kan ada larangan menggunakan api, tapi terserah mereka sajalah. Toh, Jika ada masalah mereka yang akan menanggungnya.

Lalu netranya menatap ke arah Gracelynn yang sedang menata makan malam mereka walaupun hanya ikan hasil tangkapan Chrys saja karena perbekalan mereka hanya bisa bertahan sebentar. Tunggu. Dimana bunga hasil rangkaian nya? Oh iya, Chrys lupa kalau ia menitipkan nya pada Arcangela.

"Arca. Dimana rangkaian bunga yang ku titipkan padamu?" tanya Chrys dengan sedikit mengeraskan suaranya kepada Arcangela yang berada di dalam tenda.

"Oh, bunga itu ya. Sudah ku berikan pada Azhel. Katanya kau memintanya untuk mengambilkan bunga milikmu, jadi kuberikan padanya" balas Arcangela sambil menyiapkan perbekalannya untuk besok.

"Baru saja ia mengambilnya saat kau berada di depan" lanjutnya.

"Kenapa kau berikan?!" kesal Chrys lalu meninggalkan Arcangela tanpa menunggu jawaban darinya.

Sial sekali dirinya. Gara-gara memandangi interaksi tokoh utama, ia jadi lengah. Chrys terdiam saat melihat Arzhel memberikan bunga miliknya kepada Gracelynn.

"Ini bunga untukmu"

"Kau merangkai nya sendiri sayang?"

"Hm, aku merangkainya sambil memikirkan mu"

Chrys yang mendengar itu tentu saja tidak terima. Apa katanya tadi? Merangkai nya sendiri? Cih, padahal dia sudah bersusah payah merangkai itu.

Chrys pun menghampiri sepasang kekasih itu dengan perasaan kesalnya.

"Hei, apa yang kau katakan tadi? Jangan mengaku-ngaku!" cecar Chrys.

"Sedang apa kau disini? Pergi sana!" usir Arzhel yang sebenarnya panik. Tetapi ia tetap mempertahankan raut wajah datar nya.

"Jangan coba-coba mengelak! Itu bunga milikku!" kesal Chrys yang tidak ingin mengaku.

"Jangan mengaku-ngaku!" ucap Arzhel yang panik, ditambah Gracelynn yang meminta penjelasan darinya.

"Heh. Kalau itu benar milikmu dimana kau mendapatkannya?" tanya Chrys dengan dengan menyeringai.

"Kau tak perlu tahu!" ucap Arzhel sedikit membentak karena tidak tahu ingin menjawab apa.

"Sayang!" panggil Gracelynn yang sedari tadi diam.

"Ambil Ini. Akan ku buatkan bunga yang lebih bagus dari bunga jelek itu" ujar Arzhel dengan kesal, yang malu sebenarnya. Ia menyerahkan bunga itu pada Chrys.

CHRYSOPELIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang