Aina sudah termenung selama beberapa jam di kamar nya. Aina tidak percaya dengan ini semua. Aina merasa tidak bermimpi, semua terasa sangat nyata sampai-sampai Aina terbuai dengan dunia itu. Apakah benar ia pernah bertransmigrasi? Benarkah kisahnya sudah berakhir?
Padahal ia belum melakukan salam perpisahan pada sahabat-sahabatnya, orang tuanya dan orang-orang yang ada di sana. Ia tidak menangis hanya terdiam sedari tadi dengan tatapan kosong.
Kenapa ia bisa hidup kembali di dunia aslinya? Sedangkan yang ia tahu tubuhnya sudah tiada akibat ditabrak truck. Tapi bagaimana bisa ia kembali lagi ke dunia aslinya dengan keadaan tertidur di kamarnya.
Ceklek
Pintu terbuka. Ibu Aina yang bernama Rania masuk dengan celemek yang masih melekat di tubuhnya.
"Aina sayang, kok dari tadi belum siap-siap? Aina nggak sekolah? Aina sakit?" ucap Rania memegang dahi Aina. Ia sedikit kaget dengan anaknya yang tidak seperti biasanya. Tidak biasanya anaknya itu itu duduk menyender diatas kasur sambil melamun.
Tidak ada jawaban dari Aina. Ia masih setia dengan dunianya sendiri.
"Aina sayang" panggilnya lagi seraya mengusap kepala sang anak dengan lembut.
Aina sedikit tersentak kaget, tidak menyadari keberadaan ibunya yang sudah sedari tadi memasuki kamar. Aina mengalihkan pandangannya menatap sang ibu.
"Aina kalau lagi ada masalah, cerita ya sama mama. Mama selalu siap buat dengerin cerita Aina" ujar Rania mencium pucuk kepala sang Anak.
Aina memaksakan senyumnya agar tidak membuat sang ibu khawatir.
"Iya mama. Aina mandi dulu ya ma, mau sekolah" balasnya yang langsung menuju kamar mandi.Aina tidak bisa seperti ini terus, ia harus bangkit. Semuanya tidak bisa diulang kembali, waktu pun terus bejalan. Ia pun rindu pada orang tuanya di sini walaupun ia juga rindu dengan mereka yang ada di dunia pararel.
******
Waktu istirahat tiba. Aina masih berada di dalam kelasnya. Ia tidak mempunyai teman dikelasnya. Teman-teman dikelasnya menjauhi nya sebab ia mempunyai banyak teman laki-laki. Padahal kenyataannya mereka adalah teman-teman dari sepupu laki-lakinya. Sepupunya itu memang sangat akrab dengannya karena selain seumuran, rumah mereka pun bersebelahan.
"Woy kantin nggak Na!" teriak seorang pemuda yang memasuki kelas dan langsung menghampiri Aina.
"Liat mereka! Kayak gak ada cewek lain aja"
"Pick me banget sih si Aina, maennya sama cowok mulu"
"Kok mereka mau ya temenan sama calon Ani-ani"
"Sesekali maen sama sesama cewek dong"
Aina hanya memutar matanya malas mendengar bisikan-bisikan teman sekelasnya. Ia sudah biasa dengan suasana kelas yang seperti ini. Berteman dengan sesama perempuan? Memangnya ada yang ingin berteman dengannya sedangkan tingkah mereka saja seperti ini.
"Na! Ayok" panggil pemuda itu lagi yang tidak lain adalah sepupunya yang bernama Elki Aditya.
"Bentar Ki" balas Aina seraya membereskan barang-barangnya di atas meja.
"Sini gue bantuin, lama bener lo. Udah pada nunggu noh di depan" dumel Elki dengan tangan yang terus bergerak membantu Aina.
"Iya" jawab Aina singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHRYSOPELIA (END)
FantasiMasuk novel?? Ia kira transmigrasi hanya karangan belaka, namun pemikiran itu di patahkan oleh kejadian yang ia alami. Ia bertransmigrasi ke sebuah novel ber tema kan fantasy dan ia masuk ke raga siluman ular. ohh tidakk!! ia tidak suka dengan ular...