Sakit. Itu yang ia rasakan saat ini. Seperti ada seseorang yang melemparinya dengan batu kerikil. Matanya yang tertutup kini mulai terbuka karena rasa sakit yang di rasakan nya sejak tadi.
Dan benar saja. Seseorang dari arah depan sedang melemparinya dengan batu kerikil. Karena kesal ia mengambil batu kerikil yang terjatuh di dekatnya lalu bersiap mengambil ancang-ancang untuk melempar. Namun sebelum itu terjadinya, ia memegang tengkuknya yang tiba-tiba terasa sakit dengan tangan kirinya dan melepaskan batu kerikil digenggaman tangan kanannya.
Tunggu!! Kenapa ia bisa ada disini? Seingatnya ia berada di ruang....
Ia sekarang ingat apa yang telah terjadi! Asteria dan seseorang yang ia kenal mengkhianatinya. Pupilnya mengecil setelah mendapatkan hasil dari menghubungkan ingatan-ingatannya tentang orang itu ditambah peringatan yang di berikan Gracelynn beberapa hari yang lalu. Orang yang ia kenal itu ternyata adalah putra mahkota kerajaan Craven. Perasaannya bercampur aduk saat ini.
Netranya lalu menatap ruangan yang ia tempati. Dinding dan langit-langit yang kotor juga berdebu. Lantai yang terbuat dari tanah tanpa satu pun barang di atasnya kecuali hanya batu kerikil. Ditambah tidak adanya penerangan yang membuat ruangan itu menjadi gelap. Lalu di depannya terdapat jeruji besi yang sedikit berkarat.
Dan sebuah jalan di depan ruangan miliknya yang menjadi pemisah antara ruangan di depannya dengan ruangan miliknya. Langit-langit di jalanan itu diberi lampu yang sedikit membiaskan cahaya ke ruangan-ruangan yang ada di sekitarnya. Tidak ada satu pun penjaga yang menjaga ruangan-ruangan itu termasuk ruangannya sendiri.
Ctakk
Lemparan kerikil itu lagi. Siapa yang dengan beraninya melempar batu kerikil ke arahnya. Kakinya lalu mendekat ke arah jeruji besi untuk melihat ruangan di depannya yang menjadi tersangka pelempar batu kerikil.
"HE—" teriak Chrys yang tidak jadi karena mendengar suara yang sangat ia kenal.
"Shhttt. Ini aku" ucap seseorang itu seraya melambai-lambaikan tangannya.
Matanya melebar melihat seseorang yang amat ia kenal dan ia cari-cari beberapa hari ini yang ternyata terkurung di ruangan ini.
"Arca, Lynn, aku mencari kalian. Bagaimana kalian bisa berada disini?" Tanya Chrys dengan rasa haru bercampur khawatir."Nanti aku ceritakan. Sekarang pikirkan dulu agar kita bisa keluar dari sini" ucap Arcangela dengan raut wajah serius yang jarang ditampilkan.
"Kami sudah melakukan berbagai cara, namun tidak ada satu pun yang berhasil" tambah Gracelynn yang berada di satu ruangan dengan Arcangela.
Chrys membenturkan kepalanya ke jeruji besi bermaksud memunculkan ide di otaknya yang saat ini sedang terbayang-bayang akhir mengerikan bagi bangsa ular. Setelahnya ia memukul-mukul kepalanya pelan ketika merasakan sakit yang tiba-tiba muncul di kepalanya.
"Hei Chrys!! Kau bukannya akan mendapat ide malah akan terkena tetanus, bodoh! Hentikan tindakan bodoh mu itu dan berhenti memukul- mukul kepalamu Chrys!!" peringat Arcangela dengan menatap tajam.
"Lakukan lagi Chrys! Batu kerikil ini akan sampai tepat di dahimu jika kau melakukannya lagi" ancam Gracelynn.
Chrys menghentikan pukulan pada kepalanya. Ia tanpa sadar melakukannya lagi. Senyuman paksa ia layangkan ke kedua teman dekatnya itu.
"Pikiranku sedang buntu""Kau tidak perlu memaksakan senyummu. Aku tahu kau sedang menahan rasa sakit" ucap Gracelynn yang peka.
"Kau sakit Chrys?!" tanya Arcangela khawatir.
Senyuman paksanya berubah menjadi senyuman yang tulus.
"Aku sudah lebih baik" balas Chrys singkat."Dan sepertinya aku bisa masuk ke ruangan kalian" lanjutnya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/359244288-288-k839511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRYSOPELIA (END)
FantasyMasuk novel?? Ia kira transmigrasi hanya karangan belaka, namun pemikiran itu di patahkan oleh kejadian yang ia alami. Ia bertransmigrasi ke sebuah novel ber tema kan fantasy dan ia masuk ke raga siluman ular. ohh tidakk!! ia tidak suka dengan ular...