32

1.7K 105 2
                                    

"Siapa kau?!" tanya wanita tua itu.

"Ah, iya. Aku sangat tidak sopan karena tidak memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Selamat sore nyonya, namaku Chrys. Hanya Chrys tanpa nama panjang~" jawab Chrys dengan senyuman lebarnya. Lalu Chrys menyenggol lengan Asteria agar memperkenalkan diri.

"Namaku Asteria Tinley. Nyonya bisa memanggilku Asteria" ucap Asteria dengan setengah malas karena mengetahui kebenaran bahwa gadis jahat yang ia dorong tadi adalah anak dari wanita tua ini.

Chrys yang mendengar perkenalan diri Asteria menjadi kaget mendengar Asteria menyebutkan nama panjangnya. Bukankah mereka sedang menyamar? Dan lagi keluarga Asteria adalah salah satu orang penting di kerajaan Chaster. Chrys berharap hal ini tidak merugikan mereka nantinya.

"Aku tidak percaya pada kalian! Anakku tidak pernah sekali pun membawa temannya ke rumah" bantah wanita tua itu dengan menatap tajam Chrys dan Asteria. Wanita tua itu meneliti wajah mereka berdua.

Chrys memasang ekspresi ramahnya. Ia mendekatkan dirinya ke gadis bersurai dan bernetra hitam itu lalu merangkulnya akrab.

"Hei, aku bisa membantumu terhindar dari amarah ibumu" bisik Chrys kepada gadis yang bernama Dhena itu.

"Kau tidak mau? Tidak apa, aku bisa mengatakan yang aku lihat tadi pada ibumu"  ancam Chrys yang membuat gadis itu menggeram marah.

Setalah lama terdiam, akhirnya sang anak membuka suara.
"Benar bu. Mereka berdua adalah temanku" ucap Dhena dengan terpaksa seraya mencoba melepaskan rangkulan tangan Chrys dari pundaknya yang sangat sulit untuk dilepaskan.

"Tapi kau tidak pernah membawa temanmu ke rumah" heran wanita tua itu.

"Apakah aku tidak boleh membawa temanku ke rumah kita?" tanya Dhena.

"Sangat boleh. Hanya saja, ibu merasa ini bukan hal yang biasa kau lakukan" balas wanita tua itu dengan pandangan teduh.

"Aku hanya ingin melakukannya ibu. Aku ingin seperti gadis lainnya yang bersenang-senang dengan teman-temannya" ujar Dhena.

"Ibu tahu? Tidak ada satu pun temanku yang mau berkunjung ke rumahku karena takut terkena racun yang ada di ruangan ibu. Temanku tidak peduli walaupun itu hanya sample untuk penawar racun yang ibu buat. Hanya mereka berdua saja yang dengan senang hati menerima tawaranku ibu!" curhat Dhena dengan memeluk Chrys yang ada di dekatnya.

Dhena tidak mau memikirkan jika ia sekarang sedang memeluk musuhnya. Ia hanya ingin meluapkan semua yang ia rasakan sejak dulu.

"Tidak apa Dhena. Sekarang ada aku yang akan selalu menjadi teman sejatimu dan akan selalu menerima tawaranku. Kau tidak lupa bukan, kalau kau tadi meminta kami menginap? Aku sudah mendapatkan izin dari orang tuaku. Jadi kita bisa bersenang-senang bersama" ucap Chrys dengan sedikit memanfaatkan situasi seraya tangannya yang terus-menerus menepuk-nepuk punggung Dhena pelan.

Wanita tua yang melihat kedekatan anaknya dan teman dari anaknya menjadi sedih sekaligus terharu.

"Kemari nak! Aku tidak tahu selama ini kau kesepian" ujar wanita tua itu dengan merentangkan tangannya yang disambut dengan baik oleh sang anak.

"Dan untuk kalian berdua! Kalian boleh menginap kapan pun yang kalian mau. Rumah ini terbuka lebar untuk kalian. Dan satu lagi, jangan panggil aku nyonya. Panggil aku ibu seperti saat Dhena memanggilku" lanjut Wanita tua itu pada Chrys dan Asteria dengan senyuman tulus.

******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHRYSOPELIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang