49. Yama, Sang Pengisah

74 10 2
                                    

Kukira bersua dengan Herobrine dua kali sudah sangat buruk. Tapi ternyata masih ada yang lebih buruk lagi: dirasuki oleh material yang serupa oleh Herobrine itu sendiri.

Sejujurnya aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi saat itu. Yang kutahu, bekas luka akibat Herobrine di bahuku mendadak kambuh sakitnya dan kemudian kepalaku diserang rasa sakit seolah ditusuk jarum dari segala sisi. Kemudian, pandanganku memerah dan aku tidak bisa merasakan apapun, seperti di awang-awang. Begitu dapat memijak kembali, aku berada di antara tumpukan mayat prajurit kerajaan dan diberitahu kalau sebagian di antaranya adalah perbuatanku, termasuk gadis api berambut merah yang dikatakan telah berjasa melindungi Raja Ayon. Kalau tidak salah, namanya Via. Sungguh gadis yang malang.

Bukan cuma aku yang mengalami kerasukan itu, setidaknya. Kurang lebih setengah dari pasukan kerajaan mengalaminya termasuk Kaguma dan Nevin, memaksa mereka mengkhianati kerajaannya sendiri. Bahkan dari yang kudengar, Kaguma hampir membunuh Ayon, kawannya sendiri sementara Nevin sudah menghabisi kawan lamanya Alvin dan sudah nyaris membunuh muridnya sendiri, Samsul.

Tapi, untunglah bantuan datang tepat waktu. Si Bocah Ungu, Marvel, yang kemarin-kemarin dirumorkan telah ditumbalkan pada musuh, berhasil kembali dan menggunakan kekuatan batu Jade untuk menetralisir sihir musuh yang menguasai kami. Membuat dirinya pingsan dan kini tengah dibaringkan di ruang perawatan bersebelahan dengan Samsul yang menderita luka parah pada lehernya. Aku sudah menjenguk mereka sekali, dan sayangnya kami tidak diperbolehkan larut dalam duka. Masih banyak yang harus dilakukan dan musuh tidak akan menunggu.

“Serangan mereka sudah semakin gencar, kita harus mulai menjalankan serangan balasan.” Alvin, bocah Olvia itu menatap serius. Di antara kami semua, tampaknya dia seorang yang tidak terluka terlalu parah.

“Apa kau gila? Kita harus melancarkan serangan? Bahkan pasukan kita masih terluka parah! Kalau kita maju sekarang, yang ada kita hancur dalam sekali tepuk!” cecar Ayon.

“Tidak ada waktu lagi! Justru melihat apa yang sudah mereka lakukan, kita harus bergegas menghentikan mereka. Semakin lama, segel Void cepat atau lambat akan terbuka sepenuhnya dan saat itulah kehancuran yang sesungguhnya terjadi! Apa kau hanya akan diam saja mengetahui akhir dunia sudah tinggal hitungan hari?”

“Serangan yang tidak terencana justru sama saja dengan merencanakan kegagalan! Kalau gegabah, bahkan untuk sanggup mencapai portal Void tanpa mati saja sudah termasuk ajaib!”

“Itulah kenapa kita menggelar rapat kali ini. Tidak perlu membawa semua pasukan, cukup bagian dari kita saja. Kau sudah tau itu! Dan biar kutegaskan sekali lagi, rapat ini digelar untuk merencanakan strategi dan memetakan serangan! Atau kau hanya mau bergelung pasrah dan terus bertahan sampai waktunya kalian hancur?”

Perdebatan itu hampir tidak punya akhir. Keduanya saling bersikeras sampai kami bingung harus melakukan apa, namun sebuah pemikiran terus mendesak di kepalaku. Dan melihat reaksi Kaguma, sepertinya dia juga memikirkan hal yang sama.

“Perdebatan ini sia-sia,” ucapku menengahi pertengkaran, menuai perhatian seisi ruangan.

Ayon menatapku, matanya menyipit. “Apa maksudmu, Yama?”

“Seperti yang kukatakan, sia-sia kita berdebat sepanjang hari hanya untuk satu hal ini. Yang seharusnya kita pikirkan adalah bagaimana mencegah masalah ini menjadi semakin gawat. Satu, kita lupa bahwa awal dari konflik ini ada di Babilonia, yang terletak di dalam Void. Meski segelnya memang sudah semakin lemah sampai kekuatan di dalamnya keluar dan merajalela, inti masalahnya ada di dalam sana. Percuma kita merencanakan ini-itu kalau lokasi Void saja tidak kita ketahui.”

Seisi ruangan terdiam, saling memandang satu sama lain sebelum suara Alvin menyeruak. “Tidak akan sulit menemukannya, aku yakin. Cukup telusuri arah jejak sihir mereka untuk bisa sampai ke tempat ini. Aku bisa melakukannya. Apa poinmu yang selanjutnya?”

A Changed Plot - Viva FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang