•••
“ Jangan berisik Alfin, aku tahu apa maumu datang menemuiku. Aku sudah membawa Jalang itu ke Mansion. “ Mahen yang memang tau isi otak Alfin langsung to the point saja.
“ Kau memang peka Adik kecil, terimakasih atas infonya. Bye, semoga malammu menjadi suram karna harus berhadapan dengan obat-obatan dan File itu. “ Dengan senyum jahilnya Alfin keluar dari kamar Mahen tanpa ada rasa bersalah karna membuat adiknya marah.
“ Alfin! “
•••
“ Mansion ya? Sudah lama aku tidak kesana sejak kejadian itu. “ Alfin lalu melangkah menuju Mansion yang Mahen maksud.
Setibanya di Mansion Alfin masih ragu ingin masuk atau tidak, mengingat kejadian 2 tahun lalu membuat nya tidak ada Mood lagi. Tapi dia begitu penasaran dengan Jalang yang Mahen bawa.
Ceklek.
Pintu Mansion lalu terbuka, tidak ada siapa-siapa. Suara riuhnya bercerita terdengar di telinga Alfin, asal suara berasal dari dapur Mansion yang tidak jauh dari ruang tengahnya.
“ Hahaha, Azril memang seperti itu! “
“ Heh kau pembohong, jangan dengarkan dia. Dia hanya mengoceh saja! “
Tok-tok.
Pintu dapur di ketokan, ke8 pemuda yang sedang asik bercerita sambil makan langsung menghadap. Semuanya kaget bahwa yang masuk adalah Alfin, terutama Erick.
“ Tuan Alfin! “ Erick dengan perasaan bercampur aduk berdiri dari duduknya, dia menatap Alfin yang hanya memasang ekspresi tersenyum. Tapi tentu saja semuanya tau bahwa yang di pasang hanya lah senyum palsu, kecuali Hendri dan Kean.
“ Ohh, jadi Jalangnya ada 2? “ Ujar Alfin tersenyum menatap Hendri dan Kean, seketika mereka berdua saling bertatapan.
“ Anda siapa? “ Dengan tidak sopan Hendri bertanya, sedangkan Kean hanya terdiam dan menunduk berusaha menutupi wajahnya.
“ H-Hendri, dia kakaknya tuan Mahen. Tuan Alfindra Alexandra. “ Mulut Hendri langsung bungkam saat mendengar perjelasan Cris, mata Alfin menatap Kean yang seperti menghindarinya.
“ Bisa perkenalkan nama kalian? “ Ujar Alfin.
“ Nama ku Hendrian, maaf karna tidak sopan barusan tuan Alfin. “ Hendri hanya bisa tertunduk takut nanti Alfin akan memarahinya.
“ Kalau kamu? “ Alfin menatap Kean, mau tidak mau Kean harus menatapnya dan memperkenalkan diri.
“ A-aku, Kean. “ Setelah mengatakan itu Kean kembali menutup wajahnya dengan kasar, melihat itu Alfin menjadi heran.
Selama berbincang-bincang, suasana begitu canggung. Ke5 Omega yang tau dengan Alfin merasa khawatir dengan pemuda itu.
“ Baiklah, kalian lanjutkan makan dan aku akan kembali. “ Melihat suasana yang begitu canggung Alfin tau di mana dia harus pergi, Alfin menatap Erick. Satu elusan Alfin berikan kepada Erick yang tertunduk lesu.
“ Syukur kalau kamu tidak kenapa-napa selama aku pergi. “ Erick menatap manik mata Alfin yang begitu indah, tanpa sadar dia meneteskan air mata saat punggung Alfin sudah tidak terlihat lagi dan perlahan menjauh.
“ A-aku kembali ke kamar, kalian lanjutkan makan. “ Erick bergegas keluar, sejujurnya dia ingin menemui Alfin.
Ceklek.
Brug.
“ Maafkan aku tuan, aku sungguh minta maaf atas kejadian itu. “
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine S1 √
General FictionSeorang pemuda yang sering di panggil Kean, Kean hidup bersama neneknya di rumah mereka yang begitu lusuh. suatu hari nenek Kean sakit dan harus di larikan kerumah sakit sesegera mungkin, Kean akhirnya bertemu bosnya dan meminta solusi. bos Kean lal...