•••
Mahen yang marah dan menggila di dalam Mansion hanya bisa mengamuk bagaikan binatang buas, Crish dan Azril membawa Erick keluar dari dalam Mansion takut nanti mereka kena imbasnya. Sedangkan Melan, dia masih tenang seperti tak terjadi apa-apa.
” Kak, ada apa ini? Kenapa tuan Mahen bisa seperti itu? ” Tanya Azril yang khawatir, Erick hanya bisa diam memandang Mansion dari luar.
” Kak, kak Erick. ” Panggil Azril dan Crish serempak, Erick tidak merespon. Dia benar-benar tidak ingin membicarakan itu semua sekarang, hatinya terasa mati. Jantungnya terasa berhenti berdetak, dunia seakan tidak membelanya lagi.
” Aku... Aku ingin mati. ” Satu kata itu membuat Melan yang awalnya santai menatap heran pada Erick, Crish dan Azril terkejut.
” Kak sebenarnya ada apa? ” Tanya Azril dan Crish, mereka semakin khawatir saat mendengar ucapan Erick itu.
” Omega bodoh, hanya karna masalah sedikit kau memutuskan mati? ” Kesal Melan, mau bagaimana pun Melan di besarkan oleh Erick dari dulu. Erick tidak pernah marah ataupun bersikap kasar padanya, jadi saat dia mendegarnya jadi agak kesal.
” Aku ingin mati... Hiks.. Aku sudah tak sanggup lagi dengan keluarga ini, aku ingin mati! ” Erick semakin histeris, dia tiba-tiba mengambil pistol dari saku Melan dan ingin menembakan di perutnya.
” Kak! ” Suara Lian membuat Erick yang berfikir nekat itu terhenti, dengan gercap Melan mengambil pistolnya kembali.
” Kenapa? ” Tanya Crish pada Lian yang baru saja dari rumah utama, dia berlari ngos-ngosan dengan keringat bercucuran.
” Tadi aku melihat Kean sedang di gotong kak Ronald dan Hendri, Kean berlumuran darah di selangkangannya. Aku khawatir dan mengikuti mereka, saat ku ikuti mereka menuju kamar tuan Andrion. ” Crish dan Azril saling memandang, sedangkan Erick. Dia hanya diam dan datar tanpa menimbulkan ekspesri sedikitpun.
” Apa yang ingin mereka lakukan, perasanku jadi tidak enak. ” Kata Azril, baru kali ini Azril dan Crish berfikir serius dan bertindak tak gegabah seperti biasa. Lian sedikit kaget melihat Erick yang linglung seperti orang yang tanpa tujuan.
” Ok-ok, mari kita sudahi drama ini karna aku mulai bosan. Aku akan memberi tau Iblis yang sedang mengamuk di dalam. ” Ujar Melan santai lalu memasuki Mansion, tak lama dia memasuki itu suara kemarahan Mahen berhenti.
Setelah itu Mahen keluar dari Mansion dengan tenang lalu berjalan menuju rumah utama, Melan menyusul dari belakang karna bosan.
•••
” Kau sudah bangun? ” Saat Kean bangun dia di ikat seperti Ronald dan Hendri dulu, di ikat namun mulutnya tak di tutup pakai kain.
” T-tuan Andrion, a-apa yang terjadi? ” Heran Kean menatap dirinya, untungnya pendarahannya berhenti dan dia sedikit lega walau sakit di perutnya masih terasa sakit.
” Keandra Arkatama, apa kau bisa menjelaskan kalung ini? ” Kean menatap kalung itu, memang agak familiar.
” Aku tidak tau. ”
” Tidak tau? Bukannya kau berasal dari Bar Yeken. ”
” Memang, tapi karna aku baru jadinya belum di beri kalung itu. Jadi nya aku tidak tau. ” Andrion tersenyum smrik, dia lalu menatap Hendri yang nampak panik.
” Baiklah, aku tau siapa. Kau boleh pergi sekarang. ” Ujar Andrion lalu membukakan ikatan tali di tangan Kean, dia mengangguk lalu berterimakasih. Saat hendak pergi pintu kamar Andrion di dobrak oleh Mahen yang datang dengan wajah datarnya, Mahen lalu menatap Kean yang mulai ketakutan lagi dan memegang perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine S1 √
General FictionSeorang pemuda yang sering di panggil Kean, Kean hidup bersama neneknya di rumah mereka yang begitu lusuh. suatu hari nenek Kean sakit dan harus di larikan kerumah sakit sesegera mungkin, Kean akhirnya bertemu bosnya dan meminta solusi. bos Kean lal...