39

1.2K 68 4
                                    

•••

” TUAN BERHENTI! STOP! ” Teriakan demi teriakan Kean keluarkan dari bibirnya, menahan agar pria yang dia sukai itu tidak menceburkan Erlan ke lautan.

Kean memang tidak di ikat ataupun di pegang, dia hanya melihat dengan bodohnya saat tubuh Erlan Mahen tarik hingga ke dermaga dan sedikit lagi terun ke lautan lepas.

” Aku bisa melepaskannya, dengan satu alasan. Kembalilah menjadi jalangku, Keandra Arkatana Atthaya Denantara ”.  ( Nama nya panjang bet gilak 🗿)

” Kau... ”

” Hmm? Tentang Marga mu itu? Hahaha... Tenang sayang, Marga itu tidak akan bertahan lama di namamu. ” Senyum? Tidak, lebih tepatnya Mahen meremehkan Kean. Kean seakan memandang orang yang berbeda, bukan Mahen. Dia bukan Mahen.

” SIAPA KAU! ” Kean berteriak membuat Alpha itu tersenyum miring, dia melepaskan pegangan nya pada Erlan membuat pemuda itu terjun ke laut tanpa aba-aba.

” ERLAN! ”

” Ups... Tanganku tidak sengaja menjatuhkannya, dia tidak akan bertahan lama. Antara mati tenggelam, atau mati di telan hiu. ”

” Erlan... JAWAB AKU SIAPA KAU? Apa kau sama seperti Kio. ”

Mahen tertegun sebentar memandang betapa tajamnya Kean menatapnya, dirinya tersenyum licik.

” Bahkan Aliana pun tidak mengenaliku, tapi tak kusangka kau akan cepat mengenaliku. Yeah... Salam kenal, aku Midori. Di ambil dalam bahasa jepang yang artinya Hijau, aku emosi Mahen yang... Ntahlah aku juga tidak tau. ”

” Midori? Jepang? Tunggu, apa yang di dalam toilet waktu itu. Saat aku melakukannya dengan tuan Mahen, saat dia menyebutkan bahasa jepang. Apa itu dirimu, M-Midori? ”

” Ouh... Yang aku bilang 'Mitsuketta'? Bravo kau benar Kean-san, aku tidak tau kenapa aku bisa ada di dalam tubuh ini. Tetapi aku sedikit menikmatinya, aku menikmati waktu bersamamu Kean-san. ”

” Kenapa kau muncul? ”

” Nande? Wakarimasen, Tabun... Ntahlah aku juga tidak tau jadi jangan tanya aku. ”

” Hah? ”

” Jangan hanya 'Hah' setidaknya pujilah aku ini. ”

” Buahahahahaha, k-kau... Kau terlihat lucu jika seperti itu menggunakan tubuh tuan Mahen. ”

” Cih, Mendoksai. ”

Bruk.

” Ahhk! ”

•••

Di dalam kamar yang hanya di terangi api lilin membuat suasana malam menjadi indah, bintang-bintang dan bulan bercahaya begitu terang. Aliana tersenyum manis, bibirnya yang tipis dan pink alami itu sangat terlihat cocok di wajahnya.

Rambutnya panjang menjuntai, dia menggunakan baju tidur berwarna hitam. Kulitnya yang putih dan mulus terlihat begitu jelas karna warna bajunya.

Ceklek.

“ Ada apa ini? ” Andrion menatap Aliana yang di dekat jendela yang terbuka, angin sepoi-sepoi mengibas rambutnya.

“ Kau sudah kembali? ” Tanya Aliana, Andrion lalu menutup pintu kamar. Dia heran kenapa lampu kamarnya tidak di hidupkan.

“ Andrion... Kau pasti habis dari makam nya kan, aku tau hari ini hari ulang tahunnya. ” Tanpa menoleh Aliana tau bahwa Andrion terlihat kesal mendengarnya berbicara seperti itu.

“ Lalu? ”

“ Malam ini, malam di mana kalian biasanya melakukan hubungan tak senonoh sebagai bawahan dan majikan... Menjijikan bukan. ”

Mine S1 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang