46

1.2K 57 0
                                    

•••

“ Bagaimana keadaan organisasi. ” Pertanyaan yang di lontarkan sang kakak membuat Melan menatap, kini mereka ada di dalam lift dan sedang menuju ke lab Melan.

“ Awalnya Mereka tak mau menerimaku, tapi seiring berjalannya wakti aku berhasil meyakinkan mereka. ”

“ Rs dan kantor polisi? ”

“ Rs baik-baik saja, kantor polisi ku serahkan pada negara. Lagi pula kantor polisi swasta tak begitu meyakinkan para khalayak untuk datang. ”

“ Sejak awal memang begitu, kantor dan Rs hanya di jadikan tempat kita menyembunyikan identitas sebagai Mafia. Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengetahuinya. ”

“ Kaum bangsawan? ”

“ Emm. ”

Lift akhirnya sampai di dasarnya, saat memasuki ruangan Mahen sedikit terkejut mengetahui begitu banyak eksperimen yang di lakukan para ilmuan. Dari eksperimen manusia, hewan, dan juga tumbuhan.

“ Aku sudah lama tidak ke lab ku, apa kau memeriksanya? ”

“ Ya, eksperimen yang kau lakukan berhasil 100% ”

“ Yang memisahkan altar ego? ”

“ Bukan hanya itu. ”

“ Hah? Maksudnya? ”

“ Yang mengubah Ras juga berhasil. ”

“ Siapa yang jadi uji cobanya, dan kapan berhasilnya? ”

“ 2 tahun lalu, tepat di hari kau pergi dari rumah. Percobaanya bernama Azril Elicxo, salah satu jalang. ”

Mahen lalu memandang tabung berisi manusia, tak ada respon kecuali senyuman miring yang dia berikan. Menatap manusia yang begitu menyedihkan di dalam sana, sedikit  membuat hatinya geli.

Berjam-jam lamanya mereka bekerja, berpindah dari lab ke lab. Dari ruangan ke ruangan, dari gedung ke gedung. Mahen tak tau sebanyak itu pekerjaan yang di lakukan Melan, mereka berdua melakukannya saja sampai larut malam. Apa lagi jika Melan melakukannya sendiri.

“ Obat apa yang kau minum? ” Melan menatap Mahen, dia tersenyum ” Agar tidak cepat lelah. ”

“ Kau selalu meminum ini? ”

“ Saat aku pulang larut saja. ”

“ Obat nya sedikit aneh, bisa ku minta 2? ”

“ Tenang saja, aku sudah berbulan-bulan meminumnya dan tak ada efek sampingnya. ”

Mahen hanya diam, dia memandang pil kecil itu dengan sak sama. Warna dan bentuk sangat berbeda dengan pil yang Melan sebutkan tadi, karna penasaran Mahen lalu menelannya satu dan satunya dia periksa.

“ Ayo pulang, pekerjaan ku selesai. ” Ajak Melan, Mahen mengangguk.

“ Hasil dari obat ini baru keluar besok, jadi ku minta ambilkan. ”

•••

Di dalam kamar kedua pemuda Omega itu saling bercerita dan curhat masalah rumah tangga masing-masing, Kean tersenyum memandang Rayya yang mau menceritakan alasan kenapa dia marah pada Melan.

“ Kau begitu membencinya? ”

“ Tentu saja. ” Jutek Rayya, Kean tertawa memandang Rayya yang terlihat begitu kesal pada Melan.

“ Kau tau, aku juga membenci Mahen dulu. Tetapi sekarang berbeda, asal kau mau memberi Melan kesempatan untuk berubah. Aku yakin semua akan baik-baik saja. ”

“ Tap— ”

Ceklek.

“ Kean. ” Kedua pemuda itu menatap pintu yang terbuka menunjukan Mahen, Kean tersenyum lebar lalu berjalan mendekati Mahen. Dia berbalik dan menatap Rayya lalu tersenyum hingga akhirnya pergi bersama Mahen.

Mine S1 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang