•••
" Hahahahaha. "
" Ayolah sekali saja. "
" Tuan jangan, kau tau aku sedang hamil kan. Jika kita melakukannya, nanti dedek bayi kenap-napa. " Rayya terus mendorong bibir Melan yang ingin nyosor ke bibir nya, padahal Rayya sudah memberikan nya tadi tapi Melan malah tidak puas.
" Sekali lagi, kau menciumku sangat sebentar tadi. " Rengek Melan, mereka berdua kini ada di hotel ntah hotel mana.
" Tuan, kita sudah pergi dari keluarga Alexandra. Bagaimana dengan kehidupan kita nanti? " Melan terdiam sejenak, dia lalu tersenyum dan menindih tubuh Rayya.
" Aku akan kerja. "
" Kerja apa? "
" Aku pandai dalam bidang apapun, pekerjaan apapun itu bisa ku dapatkan. "
" Tapi usiamu. "
" Asal punya bakat usia tidak di permasalahkan. "
" Kau benar, tapi-Enghhh. Tuan Alpha yang nakal! "
•••
" Kau sedang apa Kean? " Kean menatap asal suara, memandang Releana yang perlahan mendekatinya. Releana baru pulang dari kerja dan memandang keponakannya ini sedang melamun di teras rumah.
" Tante. " Kean berlari lalu memeluk Releana dengan manja, Releana tertawa. Baru mereka kenal, tetapi mereka sudah seperti ibu dan anak.
" Ini sudah larut, kenapa kau masih ada di luar? Di luar dingin, nanti kau bisa sakit. " Releana mengelus lembut kepala Kean, pemuda Omega itu terlihat sendu.
" Dari matamu, kau sedang merindukan seseorang? " Kean terdiam, dia memandang bintang-bintang yang gemerlapan di langit.
" Aku membencinya, tapi juga sangat menyukainya. " Balas Kean, Releana tersenyum lalu melepaskan pelukan mereka.
" Suka atau cinta? " Kean hanya diam, dia tidak tau mau jawab apa. Dirinya bingung atas perasaan ini, kebencian atau suka dia tidak tau.
" Kean, kalo memang kau suka. Maka kejar dia, orang yang kita cintai belum tentu kita milikki hanya dengan memandang saja. Terkadang kita harus berjuang mendapatkannya, jangan mudah putus asa. "
" Tapi tan, dia orang yang sudah membunuh nenek. "
Deg.
Releana yang memegang bahu Kean itu terdiam, memandang tak percaya pada keponakannya ini.
" Apa maksudmu? " Nada bicara Releana menjadi dingin, menatap tajam pada Kean membuat pemuda itu sedikit takut.
" I-iya, nenek sudah mati. " Balas Kean gemetar, dirinya memandang kebawah tak berani menatap mata Releana.
" Siapa dia? Siapa orang yang sudah membunuh ibuku, Jawab Kean. " Releana menekan nadanya seolah memberi tanda bahwa dia sudah sangat marah.
" M-Mahendra Alexandra. "
Releana terdiam, dia berdecih saat mendengar marga nya.
" Alexandra? Mafia kejam itu, ku pastikan keluarga kalian hancur di tangan ku. " Setelah mengatakan itu Releana meninggalkan Kean di teras rumah, dia memasuki rumah dengan marah nya.
' Apa yang sudah ku perbuat ini, semua nya menjadi rumit karna ku. Kalo Tante tidak bisa mendengar ceritaku, lalu kepada siapa aku harus cerita? ' Batin Kean, air matanya keluar. Hati nya merasa cemas dan gelisah, dia memandang bulan yang terang menderang dan indah.
" Kean. " Suara pemuda yang memanggilnya memecahkan keheningan, Kean yang sudah berfikir tak tau mau cerita ke mana itu menatap Erlan.
" Ada apa? " Tanyanya, Erlan lalu mendekat dan berdiri tegap di depan Kean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine S1 √
General FictionSeorang pemuda yang sering di panggil Kean, Kean hidup bersama neneknya di rumah mereka yang begitu lusuh. suatu hari nenek Kean sakit dan harus di larikan kerumah sakit sesegera mungkin, Kean akhirnya bertemu bosnya dan meminta solusi. bos Kean lal...