14

2.3K 111 0
                                    

•••

Mahen dan Erick kaget melihat kejadian itu, bahkan Kean pun sudah dalam keadaan berantakan di atas ranjang. Tanpa rasa bersalah Al berjalan pergi meninggalkan Mahen dan Erick yang kaget bukan main.

“ T-tuan Alfin, apa ini! “ Teriak Erick, tanpa di sadar air mata jatuh, rasa sakit di dalam hati Erick begitu menusuknya dan tak mampu memendung air matanya lagi.

“ Ouh, apa Alpha kesayanganmu itu tidak memberi tahu mu? “ Tanya Al berbalik menatap Erick, sedangkan Mahen, pemuda itu hanya terdiam dengan aurah yang perlahan-lahan mulai menyebar.

“ Perkenalkan, aku adalah Altar Ego Alphamu itu, Alphamu itu menyedihkan karna adanya dirimu Erick. “ Balas Al, Erick terdiam saat itu juga.

“ Al. “ Panggil Mahen, Al menatap Mahen serius karna memang aurah Mahen sudah Mengerikan bahkan Erick pun sudah mulai sesak nafas.

“ Kenapa? “ Tanya Al santai.

“ Bajingan, ikut aku kalau kau memang sudah berani menyentuh mainanku. “ Tatapan dingin yang Mahen berikan membuat Al menatapnya serius, Mahen lalu berjalan keluar.

“ Sepertinya akan berakhir menyebalkan. “ Balas Al dan mengikuti Mahen yang berjalan ntah kemana.

Setelah kepergian Mahen dan Al, tubuh Erick tumbang, Erick batuk-batuk serta meremas dadanya yang sesak.

“ K-kean. “ Ucapnya berusaha berdiri, Erick lalu berjalan masuk ke dalam kamar menjenguk Kean.

“ Hiks, maaf. “ Pedih Erick melihat Kean, dia menangis sambil memunguti baju Kean dan memakaikannya.

Setelah memakaikan seluruh pakaian Kean, Erick mendengar suara tembakan yang berturut-turut di luar, semua pengawal serta Maid berlari menjenguk ke luar, Erick juga ikut menjenguk.

•••

“ Berhenti! “ Teriak Andrion menutup mata Melan, Andrion panik saat menatap kedua putranya saling menembak secara membabi buta.

“ Alfin, Mahen, Berhenti! “ Teriak Andrion, tapi mau bagaimanapun keduanya tidak mau berhenti, tembakan mereka bahkan ngasal dan mengenai Maid dan pengawal, bahkan Hendri kena di bagian lengan sehingga harus di obati.

“ Tuan! “ Suara Erick membuat Andrion menoleh, dengan gercap Andrion menyerahkan Melan dan menyuruh agar keduanya pergi sebelum peluru menembus tubuh mereka.

“ DASAR ANAK NAKAL! “ Kesal Andrion dan mengeluarkan satu postol, Andrion menembakan pistolnya mengenai kaki kanan Mahen dan di bagian lengan Alfin.

“ CUKUP! “ Marah Andrion menghampiri putranya, keduanyaa sudah berlumuran darah.

•••

“ Ouh, pasti Itu sangat sakit, keluarga ini sungguh brutal. “ Ucap Pioran dari lantai dua menjenguk kejadian itu lewat jendela, Parona hanya tersenyum smrik.

“ Pioran, aku akan kebawah untuk menemui Mahen, sementara itu kau urus kekasihmu itu. “ Ucap Parona, Pioran mengangguk dan keduanya pergi untuk ke bawah.

•••

“ Jika Aliana tau kalo malaikat kecilnya seperti ini, Maka satu rumah akan kehilangan nyawa! Apa kalian tidak memikirkan itu hah? “ Marah Andrion, keduanya saling memandang dengan tajam hingga Alfin pingsan karna banyak mendapatkan tembakan dan banyak mengeluarkan darah.

“ Lemah! “ Kesal Mahen lalu merobek pakainya dan menutup semua bagian tubuhnya yang terkena peluru, untungnya keduanya tidak terkena peluru di bagian yang berbahaya, hanya lengan, bahu, dan kaki yang terkena.

Mine S1 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang