17

2K 88 0
                                    

•••

“ JAWAB RONALD! “ Teriakan Andrion membuat pengawal dan Maid yang mendengar dari luar kamar nya menjadi kasihan sekaligus takut.

“ Saya tidak tau! “ Balas Ronald, keadaanya sungguh menyedihkan, tubuh serta wajahnya penuh lebam dan bekas luka cambukan, di sudut bibirnya mengeluarkan darah serta tak lupa di hidung juga.

“ Tidak tau? Kau itu tinggal di Mansion, tidak mungkin kau tidak tau siapa penghianat itu. “ Andrion mencengkram kuat rahang Ronald, tapi tetap saja, Ronald benar-benar tidak tau siapa penghianat yang Andrion maksud.

“ Apa kau ingin aku menyiksa salah satu jalang di Mansion itu selain dirimu? “ Tanya Andrion, Ronald menggeleng, dia ingin menangis tapi rasanya air mata sudah kering dan tidak bisa keluar lagi, sakit Yang dia rasakan sangat membuatnya tersiksa, kesakitan yang bertubi-tubi tanpa henti membuat nya semakin menyiksanya.

“ T-tuan, saya benar-benar tidak tau! “ Kekeh Ronald karna memang dia tidak tau apa yang Andrion maksud.

“ Payah, sudah bagus jika aku meminta Erick karna dia sudah lama tinggal di Mansion itu dari pada kalian. “ Risih nya, Ronald menatap Andrion tak percaya.

“ Sudah saya bilang jangan sakiti Erick! Jika Tuan menyakitinya apa anda lupa tentang keberadaan tuan Alfin? “ Marah Ronald, Andrion tertawa saat melihat Ronald yang menyedihkan di matanya.

“ Alfin sedang tidak ada, lagi pula kenapa kau sangat tidak mau kalo aku meminjam Erick? “ Tanya Andrion, Ronald terdiam menunduk kebawah.

Ctes.

“ Ahhkk. “

“ Jawab kalo aku bertanya. “ Ujar Andrion menatap rendah ke arah Ronald, pemuda tadi tidak bisa apa-apa.

“ Dia itu sudah merawat semua Omega yang ada di dalam Mansion itu, jika dia mati, bukan hanya tuan Alfin, tapi juga bahkan Melan, semuanya akan bersedih dan secara bersamaan membenci anda! “ Sahut Ronald, Andrion memutar cambuknya sembari berfikir.

“ Memangnya Melan akan sedih? Kalo Alfin aku bisa menjamin dia akan membunuhku, tapi, Ehh yang ku tanya itu siapa penghianatnya! Bukan soal betapa pentingnya Erick bagi kalian! “ Cicit Andrion, sekilas sifat Andrion mirip dengan Alfin membuat Ronald menjadi sedikit merasa senang tapi juga tidak.

“ Ngomong-ngomong, sepenting itu Erick bagi kalian Ya, tapi wajar, senyuman yang manis dan sifat nya yang lembut sudah wajar kalian nyaman padanya. Apa lagi putraku yang bodoh itu, bisa-bisanya ingin menyakiti ayahnya sendiri karna jalang. “ Pikir Andrion menatap datar ke arah cambuk nya.

“ Obati luka mu, tetap di dalam kamarku dan jangan keluar. 3 hari kedepan baru kau boleh keluar dan kembali ke Mansion, jangan bilang pada siapapun tentang 'penghianat' yang aku maksud. Mengerti? “ Andrion melepaskan ikatan yang mengikat kuat Ronald, Ronald bingung atas apa yang Andrion lakukan.

Dring - Dring - Dring.

Andrion menatap ponselnya yang terus bergetar, dia mendekatinya mengecek siapa yang menelfonnya.

“ Sial. “ Kesalnya lalu mengambil ponsel itu dan mengangkat telfonnya.

“ Hallo sayang. “

( Andrion, aku ingin pulang. )

“ Sayangku, jangan dulu. Aku akan datang ke sana saja, tunggu 2 tahun baru kau boleh ke sini ok. “

( 2 tahun terlalu lama Andrion, aku ingin menjenguk para malaikat kecil ku. )

“ Kau Kan bisa menelfon mereka. “

( Melan sudah mulai di curigai, dari perkiraan ku dia sudah muak berpura-pura menjadi Omega )

Mine S1 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang