•••
Di tengah banyaknya tabung, profesor, serta banyak percobaan kini Azril melihat semuanya dengan ketakutan. Dirinya mulai perlahan memasuki ruangan di mana Zoy mengantarnya.
” D-Di mana ini? ” Tanya Azril, Zoy hanya memandang satu tabung di dalam ruangan itu.
” Tempat di mana kau akan di eksperimen. ” Balas Zoy singkat, ada satu profesor mendekati mereka lalu memandang Azril.
” Baiklah, kami akan mencobanya. ”
” Apa kemungkinan jika dia gagal di ubah? ”
” Hanya satu, dia akan menjadi gila hingga akhirnya mati dengan sendirinya. ”
” Oh, kalo begitu mulai saja. Aku ingin melaksanakan perintah Nyonya, kalian urus dia. ” Profesor itu mengangguk, Zoy lalu berjalan pergi meninggalkan Azril bersama para progesor itu.
” Tuan Azril Elicxo, mohon anda memasuki tabung sekarang. ” Pinta profesor, Azril mengangguk lalu memaskui tabung itu secara perlahan. Tabung yang Azril masuki tipe yang berdiri, dirinya berdiri di dalam tabung itu walau ada rasa takut di hatinya.
” Baiklah, kita mulai. ”
Tit.
” AHHHKKK!!! ”
•••
” Ma! Tolong lepaskan Erick! ” Rintisan Alfin hanya menjadi angin lewat di telinga Aliana, dirinya memandang remeh pada putranya ini.
Alfin sudah babak belur, sudut bibirnya berdarah dengan berbagai memar dan luka di wajahnya.
Crish, Ronald, dan Lian menatap dari ujung pojok ruang tengah Mansion dengan ketakutan. Bagaimana tidak, kini Aliana sedang menjambak rambut Erick di tangan kananya. Keadaan Erick begitu memprihatinkan, dirinya masih sadar namun sangat kacau.
Darah meluncur di kepala Erick, hidung dan mulut juga, di bagian leher ada bekas sayatan. Di punggung Erick penuh bekas cambukan, pemuda itu lemas dan sangat tak berdaya.
” Ma aku mohon ma... ” Alfin begitu tak berdaya, dirinya hanya bisa terbaring dengan kedua tangan yang terikat ke belakang. Serta kepala Alfin yang di injak oleh Andrion agar putranya tidak melawan lagi.
” Mama kan sudah bilang sayang... Jangan pernah membantah omongan Mama Alfin, kau anak yang sangat membangkang Mama semenjak mulai menyukai Jalang ini. ” Aliana melepaskan jambakannya di kepala Erick, seketika Erick terjatuh lemas begitu tak berdaya. Aliana tersenyum smrik lalu mengarahkan pistolnya ke arah kepala Erick.
” Alfin tau, Mama sangat-sangat menyayangimu sama hal nya dengan Mahen dan Melan. Tetapi Mama kurang suka atas sikap mu pada Mama, kau harus merasakan sedikit hukuman Mama lebih dari biasanya. ” Aliana lalu memasukan ujung pistolnya kedalam mulut Erick, Alfin semakin memberontak tapi percuma dia akan kalah dari Andrion.
” Ma aku mohon ma... Aku mohon, aku akan melakukan apa pun yang Mama mau setelah ini aku mohon... ”
” Maafkan mama sayang, mama tidak bisa... Ya. “ Aliana memasang wajah sedih seolah tidak sanggup melakukannya, tapi nyatanya dia tetap tersenyum memandang betapa tersiksanya Erick dan Alfin sekarang.
Aliana lalu memandang ke-3 pemuda Omega yang ketakutan di pojok ruangan itu, Aliana lalu menunjuk Ronald.
“ Bawa Erick ke ruang tengah keluarga Alexandra, dan Andrion. Bawa Alfin juga, dia tidak akan melupakan hukuman yang ku berikan setelah ini. ” Ronald dan Andrion mengangguk, sejujurnya Ronald begiti tak terima atas apa yang Aliana lakukan pada Erick. Tapi demi keselamatannya sendiri, dia hanya bisa mematuhi perintah Aliana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine S1 √
General FictionSeorang pemuda yang sering di panggil Kean, Kean hidup bersama neneknya di rumah mereka yang begitu lusuh. suatu hari nenek Kean sakit dan harus di larikan kerumah sakit sesegera mungkin, Kean akhirnya bertemu bosnya dan meminta solusi. bos Kean lal...